Seperti menyadari tatapannya, Landon menoleh dan tersenyum tipis, lalu merangkulnya.
"Karena semua sudah datang, ayo kita duduk."
Semua orang mengangguk dan mulai mengambil tempat duduk masing-masing.
Janice melewati Jason dengan tenang. Saat hendak duduk, dia sempat bingung mana kursi yang seharusnya dia tempati.
Sekarang Landon adalah kepala keluarga, jadi status dan posisinya hampir setara dengan Jason. Biasanya, orang-orang yang duduk di dekatnya adalah para tetua yang posisinya diurut sesuai senioritas.
Namun, hubungan antara dirinya dan Landon hanya sebatas pacar. Duduk di tempat yang sejajar dengan para tetua rasanya kurang pantas.
Saat dia masih ragu, salah satu senior yang datang bersama Ibrahim menunjuk kursi di sebelah Landon. "Janice, duduk saja di sini. Aku terlalu gemuk. Kalau duduk di sana, aku bisa ambil dua tempat sekaligus."
Senior itu mengusap perutnya dan tertawa hingga matanya nyaris tak terlihat. Dia tampak sangat ramah.
Janice buru-buru menolak, "Nggak perlu, Pam