Fiona bergegas maju, berusaha merebut ponsel dari tangan Janice. Namun, Janice menghindar dengan sigap.
Fiona hanya bisa berteriak untuk menghentikannya, "Jangan lapor polisi! Aku ... aku juga hanya mendengar gosip, aku nggak yakin!"
"Oh, begitu ya? Aku sudah menduga kamu pasti hanya termakan omongan orang lain." Janice menurunkan ponselnya dan mengayunkannya sedikit di tangan. "Kamu beruntung, aku lupa menekan tombol panggil."
Saat itu, Fiona sadar bahwa dia telah ditipu oleh Janice. Dia menggigit bibirnya hingga hampir berdarah, tetapi tidak mampu mengatakan sepatah kata pun.
Janice menatap Fiona sambil tersenyum. Setelah cukup lama mengenal Fiona, dia tahu gadis ini bukan hanya manja, tetapi juga sok pintar.
Elaine mungkin sulit untuk ditaklukkan, tetapi bukan berarti Fiona juga demikian.
Setelah masalah ini selesai, Janice mengangkat gelasnya dan memberi salam kepada semua orang, terutama kepada Rachel dan Jason.
"Maaf, sudah membuat calon mempelai melihat pemandangan yang kurang m