Nada bergidik ngeri. Ia merasa sangat jijik melihat perilaku Dokter Candra yang seperti orang dengan kelainan seksual. Bagaimana tidak?
Pria itu bahkan terlihat begitu asyik dan menikmati aroma dari celana dalam Nada yang ia hirup dalam-dalam.
Hap!
Setelah selesai menghirup aroma dari celana dalam Nada, kini Dokter Candra segera membuang benda tipis tersebut ke lantai begitu saja. Dengan mata yang sudah membara dipenuhi nafsu, kini Dokter Candra segera mengarahkan wajahnya ke arah memew milik Nada yang sudah polos dan tak tertutup sehelai benang pun.
“Wahh, punyamu benar-benar bersih banget, Nada. Cuma ada bulu-bulu halus, aromanya juga harum. Aku suka banget,” desis Dokter Candra sembari membelai betis Nada, lali merayap naik hingga tiba di paha mulus gadis itu.
“Singkirkan tanganmu dari aku!” sentak Nada, sambil menendang tangan Dokter Candra, tapi dengan cepat pria itu segera menangkap kaki Nada.
“Ssttt! Jangan berisik, Sayang, atau nenekmu akan bangun,” bisik Dokter Candra dengan
