“Daffa, jangan lakukan ini, ahh!” Nada meremas rambut Daffa dengan lembut, karena saat ini pria itu sedang asyik menyusu di payudara besarnya yang sudah telanjang.
“Sebentar lagi, Nada. Aku juga butuh asupan susu biar lebih sehat.” Daffa tersenyum licik dan tetap menghisap puting payudara Nada yang kini semakin mengeras.
“Ahhh! Sshh!” Nada merem melek, merasakan air susunya yang sudah keluar dan dihisap habis oleh Daffa.
Sambil terus meremas-remas payudara besar itu, Daffa sesekali menarik dan menggigit puting susu Nada dengan gemas hingga membuat gadis itu menggeliat kenikmatan sekaligus geli.
Jari-jari Daffa bahkan sudah merayap turun, hingga tiba di miwmiw tembam Nada yang mulus dan kini sudah terbuka. Tangan kekarnya membuka kedua kaki Nada lebar-lebar, hingga membuat gadis itu dalam posisi mengangkang yang sangat menggairahkan.
Tanpa meminta izin lebih dulu, Daffa segera mengarahkan wajahnya ke selangkangan Nada. Lidahnya terjulur, hendak menjilat benda tembam yang sudah kelihata