Niel mengendarai mobil yang tempo hari hampir menabrak Sofia.
Suhu di atas gunung agak rendah, Sofia juga mengenakan gaun tanpa lengan. Karena Niel membuka atap mobil, Sofia memeluk tubuhnya yang bergetar kedinginan.
"K-kamu ... bisa ... agak pelan? Tolong tu-tutup atapnya," kata Sofia sambil gemetaran.
Untungnya Sofia mengikat rambutnya. Jika tidak, dia tidak sanggup membayangkan betapa kusut rambutnya yang diterbangkan angin.
Niel baru menyadari Sofia yang kedinginan, dia menutup atap mobil dan menyalakan penghangat.
"Maaf, aku kebiasaan ngebut." Niel meminta maaf kepada Sofia.
Perlahan-lahan Sofia kembali merasakan kehangatan.
"Untuk apa kamu pergi ke rumah sakit selarut ini?" Niel bertanya kerena penasaran.
"Ada ... urusan," Sofia menjawab dengan singkat.
Niel tahu Sofia tidak ingin menjawab, dia pun tidak memaksanya. Satu jam kemudian, akhirnya mereka tiba di depan Rumah Sakit Hopkin.
"Terima kasih," kata Sofia.
Ketika Sofia hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Niel menahannya. "