Penguasa Hati sang Presdir

Penguasa Hati sang Presdir

Oleh:  Yellow  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.4
21 Peringkat
643Bab
43.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Setelah dicerai dengan suami jahatnya, Sofia berbalik dan menyusul bos langsung mantan suaminya. Bos ini membantu Sofia untuk menghukum pasangan itu, dan Sofia membantunya memblokir gadis-gadis yang mengganggu. Sofia berpikir bahwa dia dan Liam Pranoto hanya mendapatkan apa yang mereka inginkan dari satu sama lain, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia telah jatuh ke dalam perangkapnya ...

Lihat lebih banyak
Penguasa Hati sang Presdir Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Risca Chandra
waiting for next episode
2024-02-05 00:01:15
0
user avatar
Risca Chandra
please dont end this..
2024-02-03 02:29:59
0
user avatar
Sakha Ariestanto
ini udah tamat? kok gantung ya endingnya. tiap hari ngebuka berharap ada lanjutannya
2024-01-28 00:20:11
0
user avatar
Rose Adil
sangat baik, next
2024-01-16 22:52:25
0
user avatar
Vhiena Fithreeyani
keren nih ceritanya
2023-12-06 18:37:47
0
user avatar
Herawati S
Jalan cerita sangat menarik, dan selalu ada yang baru. Tidak mudah menebak kelanjutannya dan selalu membuat penasaran. Bahasanya juga sangat enak sehingga mudah dipahami. TOP banget
2023-11-16 08:48:41
1
user avatar
Dewry arinta
ceritanya keren sih ini
2023-11-11 14:46:44
0
user avatar
Romi Sejahtera
ditunggu kelanjutannya
2023-09-12 11:28:49
0
user avatar
Angel Safira
kpn update lg ceritanya sy sdh finish bacanya. jgn lama2 takut lupa ceritanya
2023-09-10 14:21:04
1
user avatar
Misnawati
is the best
2023-09-08 19:34:16
0
user avatar
Bambang
baguss tapi kenapa harus bayar .........
2023-09-07 22:24:17
1
user avatar
Peni Ornela Rizal
lanjut cerita nya
2023-07-18 06:25:39
0
user avatar
Ryu Jin
ditunggu updatenya
2023-07-12 01:08:57
0
user avatar
Fizzi Junior
kok lama sekali up nya sudah penasaran nich
2023-07-11 16:04:07
0
default avatar
Ufi Yanti
sangat bagus ceritanya
2023-07-10 22:53:54
0
  • 1
  • 2
643 Bab
Bab 1
Sesaat menemukan berbagai produk kehamilan di keranjang online milik Glen, Sofia curiga jangan-jangan Glen selingkuh?Sejak awal berpacaran dengan Glen, Sofia telah mengutarakan keinginannya untuk tidak mau memiliki anak. Waktu itu Glen menjawab dengan enteng, "Tidak apa-apa, asalkan kita selalu bersama."Setelah mendapatkan persetujuan Glen untuk tidak memiliki anak, Sofia baru bersedia menikah dengan pria ini. Jadi, produk-produk kehamilan ini tidak mungkin dibeli untuk Sofia.Sofia berpikir sejenak, di antara semua teman dan kerabat, hanya ada 1 orang yang tengah mengandung, yaitu asisten Glen yang bernama Vera.Sebelumnya, Sofia sempat lupa membawa kunci rumah sehingga dia harus pergi menemui Glen yang sedang mengadakan makan malam departemen. Saat itu Sofia melihat Vera yang duduk sambil mengelus perut buncitnya. Dari gelagat Glen dan Vera, mereka juga terlihat mesra dibandingkan dengan karyawan yang lainnya.Waktu itu Sofia tidak senang melihat interaksi di antara Glen dan Vera,
Baca selengkapnya
Bab 2
Sofia tidak kembali ke ruangan, insiden tadi jelas telah menarik perhatian banyak orang, termasuk para bawahan Glen.Para bawahan Glen melihat Glen yang pergi sambil menggendong Vera, tetapi tidak ada seorang pun yang tampak terkejut atau heran. Sepertinya mereka sudah mengetahui perselingkuhan Glen dan Vera.Setiap mengingat kemesraan Glen dan Vera, Sofia merasa dirinya sangatlah bodoh. Mungkin para bawahan Glen sedang mentertawakan kepolosan Sofia.Sofia berusaha menahan air matanya dan kembali ke rumah.Sesampainya di rumah yang gelap gulita, Sofia menyalakan lampu dan melihat ke sekeliling. Tak ada yang berubah, hanya saja udara terasa lebih dingin.Sofia tak mau membuang-buang waktu, dia merapikan semua barang berharganya dan bergegas pergi ke Hotel Royal yang merupakan tempatnya bekerja.Sofia adalah manajer Departemen Housekeeping di Hotel Royal. Karena sering mendapatkan shift malam, Sofia memiliki kamar sendiri.Walaupun hanya terdapat sebuah tempat tidur, kamar ini cukup untu
Baca selengkapnya
Bab 3
Pada rapat pagi ini, manajer umum mengumumkan kedatangan "tamu penting". Manajer umum meminta semua departemen untuk berhati-hati dan menjaga sikap.Sebagai manajer Departemen Housekeeping, Sofia adalah orang yang berinteraksi secara langsung dan bertanggung jawab atas keperluan semua "tamu penting".Manajer umum mengingatkannya beberapa hal, "Pak Liam memiliki standar yang tinggi soal kebersihan. Kebersihan kamarnya harus benar-benar diperhatikan. Begitu Pak Liam keluar, kalian harus langsung membersihkan kamarnya dan jangan menyentuh barang pribadinya."Sofia merasa permintaan ini agak berlebihan. "Bagaimana kalau pakaian Pak Liam terletak di lantai? Apakah kami harus memungut atau membiarkannya?""Pertama, Pak Liam tidak mungkin membiarkan pakaiannya terletak di lantai. Kedua, kalaupun pakaiannya tergeletak di atas lantai atau kasur, jangan sentuh dan tunggu sampai Pak Liam pulang. Pokoknya jangan sembarangan menyentuh barang Pak Liam.""Tahun lalu terjadi sebuah insiden yang cukup
Baca selengkapnya
Bab 4
"Kemarin aku diberi obat perangsang. Awalnya aku meneleponmu untuk minta dicarikan dokter, tapi kamu tidak menjawab teleponku. Saat kamu menghubungiku, aku sudah tidak tahan," Liam menjelaskan dengan enteng. Raut wajahnya bahkan tidak menunjukkan penyesalan.Di saat Sofia masih berusaha mencerna ucapan Liam, Liam membuka laci yang ada di samping tempat tidur, lalu mengambil dompetnya untuk mengeluarkan sebuah kartu."Ini kartu unlimited, pakai sesukamu." Liam meletakkan kartunya ke tangan Sofia. "Anggap saja sebagai permintaan maaf."Tanpa disadari, Liam berusaha menghindari tatapan Sofia. Ketika berbicara, jantung Liam berdegup sangat kencang. Sejujurnya dia juga penasaran, dia ingin mengetahui reaksi Sofia.Namun "kebaikan" Liam malah membuat Sofia murka. Apa maksud Liam? Memangnya Sofia wanita panggilan?"Pak Liam sangat murah hati, ya!" Sofia tersenyum sinis. "Tapi kita berdua sama-sama orang dewasa, yang terjadi ini bukanlah masalah besar. Apalagi, tidak sembarang wanita bisa tidu
Baca selengkapnya
Bab 5
"Sofia adalah menantuku. Dia dan anakku sudah menikah 1 tahun, tapi nggak hamil-hamil juga. Anakku berbaik hati mau membawanya berobat, tapi dia malah menolak. Dia bahkan mempermalukanku di depan keluarga dan kerabatku. Walaupun dia kurang ajar, anakku masih melindunginya, anakku tidak menceraikannya.""Karena dia tidak bisa hamil, anakku mencari wanita lain agar bisa memiliki anak. Sofia sendiri sudah menyetujuinya, tapi begitu wanita itu hamil, Sofia malah ingkar janji. Kemarin, Sofia mendorong wanita itu di restoran hotpot. Wanita itu sampai ketumpahan kuah panas dan hampir keguguran. Sekarang dia masih dirawat di rumah sakit.""Kalian nilai saja sendiri, bagaimana bisa ada wanita sejahat ini?"Bu Hutomo berteriak di tengah lobi hotel, dia sama sekali tidak memedulikan berapa banyak pasang mata yang memperhatikannya.Sofia tahu bahwa Bu Hutomo suka memutar balikkan fakta, tetapi sesaat mendengar fitnah yang dilayangkan, hati Sofia terasa semakin sesak."Baiklah, karena Anda menantan
Baca selengkapnya
Bab 6
Kebetulan ruangan Sofia menghadap ke jalan raya. Sesampainya di atas, dia mendengar suara sirene mobil polisi.Kemudian Sofia membuka jendela ruangannya dan melihat ke bawah. Beberapa menit kemudian polisi menyeret Bapak dan Ibu Hutomo masuk ke dalam mobil.Yang mengejutkan, Bu Hutomo sama sekali tidak memberontak. Mereka masuk ke dalam mobil dengan patuh. Setelah melepon Mita, akhirnya Sofia pun mengetahui alasannya."Pak Liam bilang mau membeli nyawa mereka, mereka langsung ketakutan dan pucat. Waktu polisi datang, mereka malah buru-buru minta dibawa pergi." Mita menceritakan kejadian di bawah."Bu Sofia, sayang banget kamu tidak melihat ekspresi mereka berdua. Lucu banget ...." Suara Mita terdengar sangat bersemangat.Hanya saja Sofia tidak mampu tersenyum, kericuhan ini benar-benar mempermalukannya. Tak hanya mertuanya yang malu, Sofia juga pasti menjadi bahan pembicaraan.....Seperti dugaannya, pada siang hari manajer umum memanggil Sofia ke ruangannya.Sofia berdiri dengan tegak
Baca selengkapnya
Bab 7
"Apa maksudmu?" Sofia tidak bisa bersikap tenang seperti sebelumnya.Ketika Sofia bangkit berdiri, pelayan yang datang menyajikan minuman pun terkejut. "Mi-minuman Anda ...."Pelayan menaruh gelas ke atas meja, lalu beranjak pergi sambil sesekali menoleh ke belakang untuk mengamati Glen dan Sofia.Melihat sikap pelayan, Sofia baru teringat bahwa mereka sedang berada di tempat umum. Sofia bergegas menenangkan diri dan duduk kembali. "Aku yang membayar uang muka, aku juga yang melunasi cicilan setiap bulan. Rumah itu nggak ada hubungannya dengan aku?"Sofia berusaha mengontrol nada bicaranya agar tidak terdengar meledak-ledak. "Kamu mau bilang rumah itu punyamu?"Setelah mendengar pertanyaan Sofia, Glen mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya dan berkata, "Lihat sendiri."Pada halaman pertama dokumen tertulis jelas "Kontrak Peralihan Kepemilikan Rumah".Sofia tercengang saat membaca judul kontrak, lalu buru-buru membuka halaman selanjutnya.Nama Pemilik: Sofia Nudara (Pihak Pertama)Nama
Baca selengkapnya
Bab 8
Sofia kebingungan mendengar omelan Agatha.Namun Sofia adalah orang yang berpengalaman, dia sering menemui tamu-tamu yang aneh dan tidak masuk akal.Untungnya Sofia cerdas, dia langsung meminta maaf dan berkata, "Maaf, Nona Agatha, aku baru kembali ke hotel, tadi aku ada urusan di luar. Aku tidak mengerti maksudmu, bisa tolong dijelaskan ada apa ini?"Di saat bersamaan, Sofia juga sedang memikirkan segala kemungkinan yang ada. Hotel Royal adalah hotel mewah dan besar, para karyawan tidak mungkin asal mengusir tamu.Di hotel ini, Pak Reno adalah orang yang memiliki kekuasaan tertinggi. Saat Sofia mengeluarkan ponsel dan hendak menelepon Pak Reno, seseorang membuka salah satu pintu kamarnya dan keluar.Evano keluar dengan mengenakan piyamanya. Raut wajahnya terlihat masam, dia menatap kesal semua orang yang berkumpul di lorong.Sofia mengira kalau keributan ini mengganggu tidur Evano. Sofia langsung menghampirinya dan berkata, "Pak Evano, maaf mengganggu istirahat Anda. Kebetulan di sini
Baca selengkapnya
Bab 9
"Pfft ...." Evano menyemburkan air yang baru diminumnya.Kemudian dia bergegas mengambil beberapa helai tisu dan menyeka mulut serta pakaiannya yang basah."Maaf, maaf." Evano merasa canggung sekaligus lucu. Kemudian Evano duduk dengan tegak, lalu mengusap dagunya dan berkata dengan serius, "Kalau ngomong-ngomong soal penyakit ... ada!"Sofia mencondongkan tubuhnya dan siap untuk bergosip."Dia cerewet banget masalah kebersihan." Ekspresi Evano terlihat sinis.Sofia merasa agak kecewa, ini bukan informasi baru, dia sendiri pun sudah tahu. Hanya saja Sofia tidak mengerti. "Apa hubungannya penyakit, masalah kebersihan, dan menolak Agatha?""Hahaha, Pak Liam tidak mengidap penyakit seperti yang kamu pikirkan. Pak Liam benar-benar cerewet masalah kebersihan. Dia tidak suka bersentuhan dengan orang lain. Setiap bertemu orang, dia bahkan tidak mau berjabat tangan."Sofia benar-benar kaget mendengar ucapan Evano. Saat pertama kali bertemu, Liam bersedia menjabat tangan Sofia. Ditambah, tadi m
Baca selengkapnya
Bab 10
"Serius." Evano tersenyum licik dan mengalihkan tatapannya kepada Liam. "Contohnya .... Kamu bisa menjalin hubungan yang baik dengan Pak Liam dan memintanya untuk memberikan suamimu pelajaran."Sofia merasa seperti habis diajak bermain roller-coaster. Setelah diberikan harapan yang tinggi, dia malah dijatuhkan begitu saja."Hah?" Sofia melirik Liam yang duduk dengan acuh di sampingnya. "Oh, aku tidak mau merepotkan Pak Liam."Akhirnya Liam angkat bicara, "Kenapa? Merendahkan aku?""Bukan begitu maksudku." Sofia menggelengkan kepalanya dan bergegas menjelaskan, "Pak Liam pasti sangat sibuk, aku tidak mungkin merepotkan Pak Liam. Apalagi, kita baru kenal ....""Benar." Liam menyela ucapan Sofia.Sofia tercengang melihat senyuman sinis Liam. Sofia tidak tahu kalimat mana yang menyinggung perasaan Liam."Untuk apa aku mengurus masalah sesepele itu? Tapi ...." Liam menatap Sofia dengan tajam. "Kemarin Bu Sofia juga membantuku, aku harus melakukan sesuatu untuk membalas kebaikanmu. Katakan s
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status