Cari
Pustaka
Beranda / Romansa / Penyesalan Cinta yang Disadari Setelah Reinkarnasi / Bab 3

Bab 3

Penulis: Sarina Raisha
Saat Naomi baru menyelesaikan kata-katanya, asisten pribadi Owen yang berdiri di depan pintu langsung menghampirinya dengan buru-buru.

Owen adalah orang yang tenang hingga ekspresinya selalu datar.

Dia bahkan tidak menunjukkan reaksi apa pun saat Naomi mau membatalkan pertunangan mereka. Akan tetapi, di saat ini ekspresi Owen tiba-tiba menjadi sangat tegang.

Naomi tahu bahwa berita Rochelle bunuh diri telah tersebar.

Melihat Owen mau pergi begitu saja dengan ekspresi yang masam, Naomi langsung menghentikannya.

"Pak Owen, kita belum selesai bicara."

"Enyah!"

Nada Owen sangat dingin, bahkan memancarkan aura yang menakutkan.

Owen tidak punya perasaan apa pun terhadap Naomi. Bagi Owen, Naomi hanyalah alat untuk menghadapi Grup Pandawa dan neneknya.

Dia boleh saja menikahi Naomi, tapi dia tidak akan duduk diam kalau ada yang terjadi pada Rochelle.

Naomi tidak berencana mengalah sama sekali, dia bertanya, "Kenapa Pak Owen begitu buru-buru? Mau mencari Nona Rochelle, ya?"

Owen langsung berkata dengan nada menghina, "Menurutmu? Rochelle melukai pergelangan tangannya karena kalian! Kuperingatkan kamu, aku boleh memberikan posisi nyonya Grup Pandawa untukmu, tapi kamu jangan mengharapkan yang lebih lagi selain itu!"

Naomi hanya merasa sangat lucu ketika mendengar cara bicara Owen.

Naomi tidak pernah menyinggung Rochelle dan orang lain, tapi Owen malah bersama Rochelle memberikan serangan yang dalam untuk Naomi.

Naomi malah merasakan kalau dirinya menjadi korban dalam hubungan mereka.

Naomi meninggikan nadanya dan berkata, "Owen, hari ini adalah pesta pertunanganmu dan aku. Kalau kamu keluar dari pintu ini untuk menemui Rochelle, maka hubungan kita akan berakhir!"

Suara Naomi tidak terlalu keras, tapi tetap saja terdengar oleh tamu di sekitar.

Lampu kilat dari para media terus menyala ke arah mereka.

Owen menyipitkan matanya dan berkata, "Kamu mengancamku dengan pembatalan pertunangan? Naomi, kamu terlalu memandang tinggi dirimu."

Owen langsung pergi melewati samping Naomi.

Dia tidak percaya kalau Naomi punya keberanian untuk membatalkan hubungan dengan Keluarga Pandawa.

Melihat Owen pergi jauh, Naomi berjalan ke depan panggung, lalu tersenyum dan berkata, "Hari ini, Direktur Grup Pandawa membatalkan pertunangan demi Nona Rochelle, aku bersedia menerimanya. Mulai sekarang, aku dan Owen nggak ada hubungan apa pun lagi!"

Sarah yang sedang berbicara dengan nyonya-nyonya langsung tercengang hingga gelas sampanye di tangannya terjatuh ke lantai.

'Apa?!'

'Batal tunangan?'

'Apakah Naomi sudah gila?'

Di dalam mobil.

"Pak Owen, tadi Nona Naomi bilang mau membatalkan pertunangan. Kalau dia memang serius, bagaimana dengan Nyonya Rani?"

'Membatalkan tunangan?'

Owen hanya tertawa dengan sinis.

Selama ini, Keluarga Irawan berusaha untuk menikahkan Naomi dengan Keluarga Pandawa, Naomi bahkan berusaha meniru gaya pakaian Rochelle untuk mendapatkan hati Owen. Sekarang akhirnya tujuannya sudah mau tercapai, Owen tidak percaya kalau Naomi benar-benar mau membatalkan pertunangan ini, dia juga tidak percaya kalau Keluarga Irawan akan membiarkan Naomi melakukan semaunya.

"Beri tahu Nyonya Sarah, suruh Naomi jangan bertingkah di depanku. Kalau dia nggak mau posisi nyonya Grup Pandawa, masih ada orang lain yang menginginkannya."

Kalau bukan karena Rani ingin buru-buru mendapatkan cucu menantu, Owen juga tidak akan bertunangan secepat ini.

"Pak Owen, itu ... apakah tunangannya benar-benar dibatalkan?"

Owen berkata dengan tenang, "Keluarga Irawan masih berguna bagiku, jadi tunangan ini nggak boleh dibatalkan."

"Jadi tadi ...."

"Pertunangan ini memang harus dijalankan, tapi aku mau membuat Keluarga Irawan sadar diri."

"Apakah perlu menyuruh orang untuk menjelaskan kepada Nona Naomi?"

"Nggak perlu."

Ketika mengungkit Naomi, tatapan Owen terlintas dengan risih dan kebencian. Dia berkata, "Nggak lebih dari 24 jam, Naomi pasti akan mendatangiku untuk mengakui kesalahannya. Aku sudah bosan dengan taktik seperti ini."

Dalam tiga bulan ini, Naomi terus menjilatnya, dia tidak hanya mencari tahu semua hobinya, dia juga mengetahui jadwal Owen setiap hari dengan sangat jelas. Naomi bahkan sering datang merawat Rani untuk mendapatkan hatinya.

Bagi Owen, semua ini sungguh menjijikkan.

Kalau bukan karena Rani menyukai Naomi, ditambah lagi Keluarga Irawan yang masih berguna baginya, Owen pasti tidak akan memilih untuk bertunangan dengannya.

Maka itu, Owen tidak akan membiarkan Naomi mencari masalah di pesta pertunangan kali ini.

Sore hari di Kediaman Irawan.

Naomi barusan turun dari mobil, mobil Sarah juga berhenti di belakangnya.

Sarah langsung berteriak setelah turun dari mobil.

"Nona Naomi! Apa kamu sudah gila?! Beraninya kamu membatalkan pertunangan di acara tadi? Apa otakmu sudah rusak?"

Naomi hanya mengabaikannya, dia berjalan sambil melepaskan semua aksesori yang dipakai.

Bu Maria bertanya dengan bingung melihat Naomi pulang begitu awal, "Nona Naomi? Bukankah hari ini pesta pertunanganmu dengan Pak Owen? Kenapa pulang begitu awal?"

Naomi tidak memedulikannya, dia langsung berjalan ke ruang ganti. Naomi melepaskan kalung mutiara dan gaun yang dipakainya, kemudian melemparkan semua pakaian yang meniru gaya Rochelle ke dalam kardus.

"Nona! Apa yang kamu lakukan?!"

Bu Maria sangat tercengang.

Naomi melirik setumpuk parfum di atas rak.

Semua itu adalah parfum favorit Rochelle.

"Brakk!" Naomi melempar semua parfum itu ke lantai.

Bu Maria dikejutkan oleh aksi Naomi.

"Bu Maria, tolong minggir."

Nada bicara Naomi sangat dingin! Sebelum Bu Maria menyadari apa yang terjadi, Naomi segera membawa kardus kertas itu ke bawah.

Di halaman belakang Kediaman Irawan, Naomi membuang seluruh isi di dalam kardus ke dalam tong besi besar.

Setelah itu, dia melempar bensin dan korek api ke dalam tong besi hingga terbakar.

Tatapan Naomi sangat dingin ketika melihat api yang membara di depannya.

Dia diberikan kesempatan untuk hidup sekali lagi.

Kali ini, dia tidak mau menjadi pengganti Rochelle lagi.

Teringat hal ini, Naomi mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jovani Jorna, teman dekatnya.

"Jovani, tolong buatkan aku sebuah naskah berita yang bisa menggemparkan dunia maya dalam waktu satu jam. Aku akan membayarnya."

"Hah? Bukankah malam ini kamu bertunangan dengan Owen? Apa kamu perlu menyebarkan berita tunanganmu kepada seluruh negara hanya karena kamu terlalu bahagia?"

"Aku sudah menyesalinya."

"Menyesal apa? Kamu menyesal nggak lebih awal memberi tahu semua warga di negeri ini kalau kalian tunangan?"

"Maksudku, aku mau membatalkan pertunangan ini."

"Membatalkan pertunangan? Jangan gila, deh! Kamu nggak mungkin mau membatalkan pertunangan ini! Dia adalah Owen yang sangat kamu cintai, kamu bahkan terus memperlakukannya dengan sepenuh hati selama tiga bulan!"

Jovani tidak mengatakan apa pun, dia akhirnya menyadari keseriusan masalah, "Kamu ... kamu serius?"

Keesokan harinya, berita pembatalan pertunangan putri Keluarga Irawan menggemparkan seluruh media maya.

Semua netizen berbondong-bondong mengomentari berita tersebut. Semua orang di Kota Lordus tahu kalau Naomi sangat mencintai Owen, Direktur Grup Pandawa.

Akhirnya di hari pertunangan mereka, Naomi tiba-tiba membatalkan pertunangan dan mengacaukan acara di malam itu. Ini sama saja mempermalukan Keluarga Pandawa.

"Putri Keluarga Irawan, Naomi membeberkan kalau Direktur Grup Pandawa, Owen mengalami disfungsi seksual. Demi menghindari masalah keharmonisan pasangan suami istri, Naomi memutuskan untuk membatalkan pertunangan dan berharap Keluarga Pandawa bisa memakluminya."

Di ruang VIP, Dylan Sentosa memegang ponsel sambil menertawakan, "Owen, ini serius, nggak? Kamu disfungsi seksual? Kenapa aku nggak tahu? Coba lepaskan celanamu biar kuperiksa!"

Saat Dylan mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, Owen langsung memukul tangannya sambil berkata dengan ekspresi masam, "Dari media mana itu?"

"Media mana? Ini dari Keluarga Jorna. Kamu nggak tahu berapa banyak saluran berita yang diinvestasikan mereka kali ini. Katanya halaman depan surat kabar bahkan dicetak hingga puluhan ribuan. Sekarang seluruh dunia maya sudah tahu kalau Direktur Grup Pandawa disfungsi seksual. Berita ini menduduki posisi puncak, coba saja kamu baca."

Dylan mengarahkan ponselnya ke depan Owen dengan nakal, tapi ekspresi Owen malah menjadi semakin menakutkan! Dia memegang erat gelas di tangannya dan memancarkan tatapan mematikan, "Ini ulah Naomi?!"

"Pasti, dong! Putri Keluarga Irawan dan Keluarga Jorna adalah teman dekat sejak kecil. Apa kamu menyinggungnya? Kalau nggak, bagaimana mungkin Naomi yang begitu mencintaimu bisa mempermalukanmu di seluruh dunia maya?"

Di saat ini, Heri, asistennya Owen masuk ke dalam ruang VIP.

Dia berkata, "Pak Owen ...."

Owen dengan ekspresi masam bertanya, "Apa sudah cari tahu? Di mana si Naomi?"

"Sepertinya ... di sebelah."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi