Arunika mengajak Raynar makan di pinggir jalan, sekarang Raynar sudah biasa dengan situasi ini karena sering menuruti keinginan Arunika.
“Aku pesan menu seperti biasanya,” ucap Arunika, “kamu juga belum makan, nanti makan yang banyak,” ucap Arunika sambil mengelap meja dengan tisu agar Raynar tak merasa risih.
Raynar hanya mengangguk menuruti perkataan Arunika. Dia duduk dengan tenang menunggu makanan disajikan.
Tak beberapa lama kemudian. Makanan yang Arunika pesan tersaji di meja. Arunika mengelap alat makan dengan tisu, lalu memberikannya pada Raynar agar suaminya segera makan.
“Ayo makan,” ajak Arunika penuh semangat.
Raynar menatap Arunika yang sedang makan dengan lahap. Dia senang istrinya bahagia sehingga Raynar mengikuti apa pun yang Arunika inginkan.
**
Hari berikutnya. Arunika ke kampus seperti biasanya. Saat baru saja memasuki gedung perkuliahan, Arunika berpapasan dengan Gio yang langsung tersenyum padanya.
“Ada kelas?” tanya Gio.
Arunika mengangguk-angguk pelan.
“Apa sete