Sejauh apapun kamu melangkah selalu ada dua sisi yang membuatmu bangkit lagi, gagal bukan berarti hidupmu hancur. Mungkin seperti itu cara Tuhan menegurmu agar lebih dekat.
Malam ini Arvian menginap bersamaku, tak terasa dia tumbuh dengan sehat dan semakin tampan. Wajah blatersannya menambah kesan menawan. Dia lebih mirip ke abang Brayen kecil.
“Bund, are you okay?” tanyanya. Arvian menemaniku tidur di kamar.
“Bunda baik-baik saja, Nak,” balasku.
“Ayah bilang bunda sakit,” katanya lagi. Iya, bundamu memang lagi sakit hati, aku hanya bisa berkata dalam hati sembari memandang wajah polosnya.
“Bunda sudah sehat, Nak.”
“Ayah bikin panik,” sambungnya agi.
“Memangnya ayah bilang apa?” tanyaku iseng.
“Bunda sakit, Arvian pulang sekolah sudah dikagetin. Dia bahkan gak masuk kerja hari ini,” sambung Arvian.
“Ayah kerja?”
“Iya, Bund. Dia kerja di rumah sakit terbesar di kota Arvian tinggal, dia bahkan ditawari sebagai direktur di rumah sakit, tapi ditolak karena ayah lagi fokus kuliah.”
“Apa