"Kamu harus bersabar, karena tak ada yang instan di dunia ini," ucap Diana menasehatiku.
"Iya, Din."
"Lihat saja, kalau dia sudah kembali dengan rasa percaya dirinya, mungkin kamu dibuat kewalahan," kata Diana.
"Huhu, takut ...."
Akhirnya aku dan Diana pamitan, tak ingin Aksen curiga karena aku pulang kelamaan.
"Mon, botol minummu jan lupa bawa," ucap Diana yang memberiku botol minuman. Perasaan aku tidak membawa botol.
"Tadi ada di tasmu, aku tidak bawa botol," ucap Diana lagi. Mungkin Aksen yang menaruh botol karena dia selalu menjaga kesehatannya.
Pulang curhat dari Diana, aku langsung mengatur strategi. Selain itu aku kepikiran dengan ucapan Diana, bisa jadi hasil tes dipalsukan. Apa, iya Aksen punya kelainan? Jujur aku kepikiran dengan masalah Aksen ini. Apalagi Aksen orang yang begitu teliti menjaga kesehatannya.
"Sudah pulang sayang?" tanya Aksen yang langsung merangkulku.
Dari segi romantis bisa dikatakan dia sangat normal, tapi mengapa dia selalu menyerah ketika sedang di