"Biarkan Nina memilih yang terbaik untuk hidupnya, tidak mudah baginya untuk bertahan sampai saat ini. Jika tuan Adytama cinta, dekati pelan-pelan karena dia sangat mencintai suaminya terlepas dari bagaimana sikapnya selama ini."
Ucapan dokter Gunawan memang sangat bijak dan pemikirannya lebih dewasa, pantas Nina merasa nyaman berada di sampingnya."Jika dia menolakku, maukah pak dokter yang menjaganya.""Bahkan belum tuan minta aku sudah mau. Namun, sayangnya Nina tidak melirikku sedikit pun. Jangan cepat menyerah lah, kejer ampe dapat. Kata orang pepet terus." Dia berucap sambil tersenyum. Tidak salah aku mampir ke tempat penginapannya.Entah mengapa ada secercah harapan dihatiku. Tak sabar menunggu sampai besok."Semoga berhasil tuan Adytama karena aku juga sudah siap menggantikanmu lahir dan batin." Idiih ini dokter setelah memberi harapan melambung ke udara dia langsung begitu saja menghempaskanku ke bumi. <