Reza Masih mengatur nafas masih tidak percaya jika Sisca melabrakku.
"Kenapa bisa sekertaris keluyuran kayak gitu sayang?" tanyaku, jujur aku juga sangat kesal dengan ulah Sisca.
"Dia memang mengajukan cuti dua hari, katanya ingin libur mumpung abang lagi ada di luar daerah, tapi tidak percaya saja jika dia ada di sekitar sini."
"Terus kenapa sih, harus dia yang jadi sekertaris abang?" tanyaku, eh, dia malah tersenyum melihat wajahku yang cemberut tidak jelas.
"Dia itu anak dari salah satu investor kita, sayang. Papanya yang meminta menjadi sekertarisku sekalian melatih dia untuk bisa dalam urusan kantor. Gak nyangka saja dia berani sekali sampai melabrak istri abang yang manis ini."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci