Reza nampaknya tidak keberatan makan bersila bersama kami. Tanpa sendok dia ikut makan dengan lahap, hanya ada sayur kelor, ikan bakar serta ikan asin ditambah adanya sambal menambah selera makan. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat Reza yang begitu lahap makan masakan ibu.
"Tuan kayak tidak pernah makan seminggu," bisik Farhan, tapi bisa kudengar."Makanku tak berselera selama seminggu ini, Han," jawabnya."Ekheem ... makan tak boleh bicara," titah ayah. Semua kembali diam. Aku masih tidak percaya Reza sampai menyendok tiga kali. Dia lapar apa doyan. Selesai makan kami melanjutkan untuk salat Isya berjamaah, diimani kembali oleh Reza. Setelahnya kami duduk berdua."Abang capek?" Tanyaku, dia bersandar terlihat mengantuk sekali."Lumayan, dik. Gak kangen sama aku sayang?" Tanyanya kembali. Untung sepi bisa ketahuan kalau kami sedang bucin."Kangen berat lah, bang.""Ciyee, bisa k