Lalu Chika makin blingsatan, saat calon remaja bangor ini bermain di hutannya yang berumput tipis dan berwarna pink ini dan agak sempit lubang calon bayinya keluar.
“Kayak perawan ajeee ka, bagus banget punya kaka?” ceplos Chulbuy polos, hingga Chika terkekeh.
“Iya donk, kamu beruntung bisa menikmati apem kakak…arggghhh….!” suara lembut Chika makin membuat Chulbuy semangat, suara Chika beda dengan Nova yang kadang heboh saat bercinta.
Tanpa sadar Chika melenguh saat klimaks yang pertama melanda, dan kini dia tak tahan lagi, karena Chulbuy dengan lahap telan semuanya.
“Gileee…kamu emank hebat, masukin sekarang, pelan-pelan saja, punyamu gede banget sih!” bisik Chika tanpa malu-malu lagi.
Mata Chika makin terbeliak, pemandangan ini bikin Chulbuy makin semangat dan pelan tapi pasti, akhirnya menyatulah tubuh keduanya.
Kalau dengan Nova dulu murni nafsu, dengan Chika beda, ada getar-getar sayang melanda hatinya.
Walaupun bagi Chika, Chulbuy hanyalah sekedar lampiaskan rasa penasaran, seba