Kita tinggalkan sejenak Risna dan Brandi yang makin dekat, kita ikuti perjalanan Mahyudin yang kini baru saja mendarat di Banjarbaru.
Tanpa buang waktu, Mahyudin langsung menuju Tanah Laut, yang berjarak 40 kiloan dari ibukota Kalimantan Selatan itu.
Dari Pelaihari, ibukot Tanah Laut, Mahyudin yang boking sebuah mobil travel minta di antarkan ke desa di mana dulu dia dan kakaknya, serta Bibi Bainah tinggal.
Begitu tiba, Mahyudin hanya bisa memandang ‘sendu’ rumah yang dulu mereka tempati kini sudah rata dengan tanah.
Rupanya tanah kebun ini sudah di jual pemiliknya pada pengembang properti. Tanah itu terlihat di patok-patok untuk dijadikan perumahan.
Dia pun langsung ziarah ke makam Bibi Bainah dan lama bersimpuh di depan nisan ini.
“Bi…siapakah nama ayah kandungku?” gumam Mahyudin, usai berdoa. Mahyudin selama di LPKA memang beberapa kali khatam Alqur’an, sehingga dia hapal ayat-ayat pendek, juga surah Yassin.
Saat pergi dari TPU ini dan melewati sebuah pos kamling, Mahyudin terdiam s