Bastian memekik kesakitan karena pantatnya membentur lantai, sedangkan orang dewasa yang menabraknya, atau begitulah yang Bastian rasa, meski sebenarnya dia yang salah, kini sedang menatapnya sambil melotot.
“Kamu--” Orang dewasa mengenakan seragam hotel itu keheranan melihat Bastian berkeliaran di sana.
“Apa orang dewasa memang suka berjalan sembarangan?” Bastian bicara dengan satu tangan berkacak pinggang, sedangkan tangan satunya menunjuk pelayan hotel itu sambil digerak-gerakkan.
Pelayan hotel itu melongo melihat dan mendengar cara bicara Bastian. Belum lagi bocah kecil itu malah memarahinya.
“Adik manis, kamu yang jalan sembarangan dan tidak melihat sekitar. Jadi, bukan kakak yang salah. Di mana orangtuamu, biar kakak antar,” ucap pelayan wanita hotel itu dengan ramah dan penuh senyum, takut kalau Bastian salah satu anak dari pengunjung hotel.
Bastian kini melipat kedua tangan di depan dada, lantas kembali berkata, “Onty cantik, aku tidak mau bersama orang asing. Meski Onty canti