Rihana menggerutu, dia benar-benar kesal dengan pria yang dikiranya sudah menolong, tapi kini terkesan sedang memerasnya. Dia menoleh ke pria yang kini sedang menyetir mobil pick upnya. Bibir Rihana terus bergerak dan ingin mengumpat kesal tapi masih ditahan.
“Apa orang kaya seperti bosmu memang suka memeras?” tanya Rihana dengan nada ketus.
Saat keluar dari hotel untuk bicara dengan Melvin, pria itu ternyata sudah pergi membawa Bastian dari sana. Tentu saja hal itu membuat Rihana marah karena menganggap Melvin sedang melakukan tindak pidana penculikan.
“Tidak, tapi saya yakin atasan saya memiliki alasan khusus melakukan semua ini ke Anda,” jawab Mario santai. Dia menoleh sekilas ke Rihana, hingga melihat ekspresi kesal di wajah wanita itu.
“Ternyata benar-benar cantik, pantas saja Pak Melvin tidak bisa melupakannya. Sayang sekali sudah bersuami,” gumam Mario dalam hati.
“Alasan khusus apa? Kami baru saja sekali bertemu, tapi bosmu sudah mencari gara-gara denganku!” gerutu Rihana samb