Melvin semakin mendekatkan wajah, bahkan kini pantat tak lagi menyentuh bangku yang diduduki, agar lebih dekat dengan Rihana. Bibir mereka hampir bertemu, bahkan Rihana sampai memejamkan mata saat napas hangat Melvin semakin menerpa wajahnya. Hingga ….
“Mama! Kenapa Bas ditinggal sendiri?”
Rihana membuka mata, posisinya dengan Melvin begitu sangat dekat, bahkan Melvin sudah memiringkan kepala agar bibir mereka bisa bertemu dan tidak terhalang hidung mereka. Namun, apa yang hendak mereka lakukan terhenti saat mendengar suara Bastian. Keduanya menoleh dan melihat Bastian yang berdiri tidak jauh dari mereka sambil berkacak pinggang.
Melvin dan Rihana saling tatap, sebelum kemudian mereka buru-buru berdiri dan menatap Bastian dengan senyum canggung penuh rasa bersalah, seperti maling yang ketahuan hendak mencuri.
Bastian berjalan dengan kedua tangan masih berkacak pinggang, matanya menyipit saat memandang Rihana dan Melvin secara bergantian, langkahnya begitu imut, dia seperti guru yang m