Cantika keluar dari kamar karena ingin pergi ke dapur. Hingga dia bertemu Rihana yang ternyata juga berada di dapur juga.
“Kamu sedang apa, Ri? Kenapa jam segini masih di dapur?” tanya Cantika karena waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Rihana sedang mengecek lemari penyimpanan makanan. Dia terkejut mendengar suara Cantika, saat menoleh melihat Cantika berjalan ke arahnya.
“Aku lapar, tapi ternyata tidak ada apa-apa di dapur. Mungkin karena simbok dan yang lain tidak masak, tadi ‘kan ikut ke hotel semua,” jawab Rihana dengan ekspresi wajah sedih.
Rihana terbangun karena lapar, ingin membangunkan suaminya atau pembantu tapi tidak tega, sekarang Rihana pusing sendiri.
“Aku makan buah saja,” kata Rihana putus asa daripada tidur dengan perut kosong.
“Kamu boleh makan mie ga? Kebetulan aku juga pengen,” kata Cantika menawari.
Mata Rihana berbinar, sudah lama dia tidak makan mie instan karena dilarang Melvin.
“Boleh, mumpung Melvin tidak tahu,” bisik Rihana kemudian menahan tawa.
“N