“Apa kamu sekarang ingat?” tanya Melvin setelah selesai bercerita.
Rihana mengedip-ngedipkan kelopak mata mendengar pertanyaan Melvin. Sungguh dia tidak ingat apa pun dengan yang diceritakan pria itu.
“Apa kamu mengarangnya hanya untuk membuatku senang?” tanya Rihana penuh curiga.
Melvin melotot mendengar pertanyaan balik dari Rihana, bahkan sampai menjitak kepala wanita itu.
“Aw! Kenapa kamu menjitakku, kamu pikir aku anak kecil! Umurku sudah tiga puluh tahun!” teriak Rihana yang kesal.
“Bagaimana bisa kamu lupa?” Melvin tiba-tiba gemas dengan Rihana.
“Jangan-jangan kamu salah orang, lalu kebetulan saja bertemu denganku yang kamu anggap sama,” cerocos Rihana sambil mengusap kening yang terasa sakit akibat disentil Melvin.
Melvin mendengkus kasar, menatap Rihana dengan rasa kesal.
“Aku dulu hanya tahu namamu Rihana. Ibumu meninggal karena jatuh. Kita dulu sering bertemu hingga kamu SMP, tapi setelah itu ….” Melvin menjeda ucapannya ketika mengingat kebersamaan mereka, meski han