“Papa, mereka nakal. Dia, mencubitku!” Bastian menunjuk ke pelayan hotel yang pertama kali menghadangnya. Bastian memasang ekspresi kesal tapi begitu lucu karena bibir mungilnya mengerucut.
“Apa?” Pelayan wanita itu pun terkejut dan ketakutan karena ucapan Bastian. Berpikir kalau dirinya akan terancam dengan aduan Bastian, jika benar bocah laki-laki itu anak Melvin.
“Ka--” Mario ingin menyanggah pengakuan Bastian, tapi langsung dicegah oleh Melvin.
Melvin sendiri merasa aneh, entah kenapa saat pertama kali melihat Bastian, seolah melihat dirinya ketika masih kecil.
“Kalian pergilah.” Tanpa kata lain, Melvin meminta para pelayan itu pergi, seolah menunjukkan jika Bastian memang putranya.
Bastian menjulurkan lidah ke arah para pelayan yang tadi mengejarnya.
Melvin dan Mario kini menatap Bastian, membuat bocah kecil itu merasa memiliki masalah baru.
“Bas mau nyari Mama.” Bastian ingin pergi tapi Melvin mencegah.
“Di mana mamamu? Bagaimana kalau aku traktir makan dulu? Kamu sudah sarapan?