Regan benar-benar merasa senang karena Bramono meminta untuk ia segera menutup pintu dan segera bersiap-siap untuk sholat magrib berjamaah.
Namun, rasa senang itu langsung berganti dengan perasaan kaget karena ia diminta untuk menjadi imam sholat. Regan yang memang bolong-bolong pun langsung menelan ludah begitu susah payah.
Kepalanya menoleh ke arah Ziva yang tampak tersenyum merona ketika sang papa mertua meminta hal itu. Merasa senang dengan ekspresi ini membuat Regan akhirnya setuju untuk menjadi imam.
“Ya sudah kamu wudhu dulu sana,” kata Bramono, memerintah.
“Baik, Pa.”
Regan akhirnya mengambil air wudhu, mereka berempat langsung melakukan sholat magrib bersama. Ada gejolak perasaan yang tidak bisa diungkapkan oleh Ziva melalui sebuah kata-kata saat ini. Yang pasti perempuan itu sangat senang ketika melihat Regan menjadi imam-nya dalam sholat. Bahkan, ini pertama kali mereka melakukan sholat berjamaah.
Selesai s