"Hadir!"
Entah dari mana Ayumi datang. Pokoknya, begitu suara Arjuna terlontar, dia sudah tiba di depan Arjuna.
Ada empat toples anggur yang menggantung di leher dan pinggang Ayumi.
"Pimpin seratusan orangmu untuk melindungi kami. Kalian boleh mundur setelah sebagian besar dari kami sudah menyeberangi sungai. Ini adalah perintah."
Ayumi tiba-tiba menegakkan tubuhnya lalu berteriak, "Dijamin menyelesaikan misi!"
Setelah itu, dia berlari kembali menuju pasukan pengawal wanitanya.
"Arjuna, kamu membiarkan sekelompok wanita tinggal untuk melindungi kita? Ini sama sekali tidak diperbolehkan!"
Galang sedikit cemas.
Suara derap kaki kuda dan siulan panjang mulai terdengar dari segala arah dan makin keras.
Pasukan Kota Teratai yang akan mengepung mereka sudah tidak jauh dari mereka.
"Benar, Yang Mulia Arjuna, aku tahu kamu melakukannya demi kebaikan kami, tapi bagaimana boleh membiarkan sekelompok wanita tinggal?"
"Benar sekali, bagaimana wanita bisa menghentikan Pasukan Kota Teratai!"
Para pr
