"Jangan hubungi aku seminggu ke depan, karena aku akan pergi keliling dunia. Dan ingat satu hal, apa pun yang terjadi, jangan pernah membawa namaku. Kau paham?" ujar Sarah dengan nada tegas, suara yang biasa lembut kini berubah menjadi dingin dan penuh peringatan.
"Ya, tenang saja. Asalkan rekeningku kau isi, aku akan menutup rapat mulutku." Suara Sisca terdengar datar, tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Panggilan berakhir. Siska membuang napas berat, lalu menyandarkan punggungnya ke jok mobil. Dia menatap kosong ke arah kemudi sesaat, lalu menyalakan mesin dan melajukan mobil menuju apartemennya. Malam masih muda, dan pikirannya sudah penuh dengan rencana baru.
"Aku harus mendekati Andreas," gumamnya, senyum licik mengembang di bibirnya. "Enak juga sepertinya kalau punya kekasih orang penting seperti Sarah."
Ia tertawa kecil, geli pada dirinya sendiri. Ia tahu ini gila, tapi sekaligus menarik. Permainan sudah dimulai.
Begitu sampai di apartemen, Siska langsung menuju kamar mandi. Ia me