Ale memandang satu per satu orang-orang yang sedang mengelilinginya. Mereka duduk didampingi pasangan masing-masing. Alana dengan Romy, Lady dengan Rain, sedangkan dirinya sendiri di sofa yang berbeda. Ale tidak yakin jika apa yang akan disampaikannya nanti tidak akan membuat Romy tersinggung, tapi ya sudahlah.
“Na, hingga detik ini aku masih sayang sama kamu, aku masih cinta sama kamu. Aku mau kita balikan dan menikah ulang, kita mulai semua dari awal. Kita lupakan masa lalu yang buruk, kita songsong masa depan yang jauh lebih baik demi anak kita.”
“Lo nggak bisa ngehargai orang ya? Lo ngomong kayak gitu apa nggak mikir kalo Romy bakal kesinggung? Romy ini calon suami Tante gue dan mereka sebentar lagi akan menikah. Apa masih belum jelas?” salak Rain langsung.
“Lo sendiri kan yang minta gue ngomong di depan kalian semua? Tadi gue udah kasih tahu bakal ngomongin masalah pribadi tapi lo nggak setuju.” Ale menukasi Rain yang memprotesnya.
Rain terdiam. Siapa yang akan mengira jika Ale a