“Anda sangat senang sekali, Pak?” Disini Bima berbicara sarkas, karena sejak tadi Rei terus tersenyum sambil bermain dengan hiasan meja, sebuah bandul perak yang bergoyang ke kanan dan ke kiri.
“Tentu saja. Aku sangat senang karena bisa membuat pria itu kehilangan harga dirinya. Ha-ha-ha. Blue sapphire, ya? Lumayan juga… untuk pria yang bahkan berani berselingkuh secara terang-terangan.” Rei tertawa puas.
Bima yang melihat atasannya sekaligus sahabatnya itu hanya menggelengkan kepala.
Ya — Rei tahu kalau Raka akan memberi Nayara blue sapphire. Itu karena Rei dengan lihai sudah memasang mata-mata di Mahendra Grup, dan mata-mata itu bersembunyi dengan sangat rapi.
“Apa ini semua sepadan dengan harga benda itu? Anda tahu sendiri kalau Blue Royal Diamond bukan benda sembarangan yang bisa dibeli hanya karena punya banyak uang,” Bima akhirnya tak tahan juga.
“Tentu saja. Toh aku hanya meminjamkannya saja, jadi aku tak rugi apa pun.” Rei tersenyum ke arah Bima.
“Meminjamkan? Bukannya Anda me