Part 332
POV Sarah
15 tahun yang lalu di Desa Haur Geulis
Selepas maghrib, sebuah mobil bernomor seri plat B berhenti tepat di rumah Mak Neti, dua orang pria pengemudi mobil tersebut mulai masuk ke dalam rumah Mak Neti. Masyarakat sekeliling rumah si mak sudah mulai ramai, karena kedatangan tamu yang berkelas, tamu dari kota, yang ingin menikmati tubuh Asmunah, anak putri Emak Neti.
Kehebohan terjadi bukan karena tentang melanggar norma asusila ataupun norma agama, tetapi rasa iri, karena betapa beruntungnya anak si emak mendapatkan pelanggan dari kota besar. Norma agama sudah tidak bernilai di desa ini, semua aspek kehidupan dinilai dari kecukupan materi. Makin banyak perhiasan emas yang sering digunakan, dan dipamerkan, maka akan semakin menaikan derajat si pemakainya.
Begitupun dengan Emakku, ucapan rasa iri pun terlontar dari mulutnya, kenapa tamu-tamu dari kota itu tidak mencari Astuti, kakakku yang juga berprofesi sama dengan Asmunah,
Yang sering menerima tamu bermobil dari luar