Part 335
"Terima kasih ya, Roh," ucap Zulham, lalu menuangkan teko berisi air teh dingin itu ke dalam gelas dan meminumnya perlahan, aku pun melakukan hal yang sama.
"Ubi rebusnya dimakan, Kak," tawar Iroh, Zulham mengangguk lalu mengambil ubi rebus yang sudah dihidangkan Iroh, dan mengunyahnya pelan saja.
"Kak?" tanya Iroh, kepada Zulham.
"Kenapa, Roh." Iroh terdiam sejenak, sepertinya dia ragu-ragu untuk memulai pertanyaan.
" Tanya saja, Roh, tidak apa-apa," jelas Zulham.
"Hmm ... jika kita sudah berbuat dosa besar, apakah Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, Kak?"
"Tentu saja, Roh. Allah itu Tuhan yang maha pengampun, asal kamu mau bertobat, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Zulham kembali meminum es tehnya.
"Jika kita melakukannya karena keinginan orang tua bagaimana, Kak? Bukannya kita harus berbakti kepada kedua orang tua kita?" kali ini aku yang bertanya. Zulham menoleh ke arahku, sembari tersebut. Rasanya wajah ini bersemburat merah karena malu dan grogi.
"Berbak