Part 336
Setengah lima sore setelah selesai mandi, masih dengan memakai handuk dan sedang mengeringkan rambutku yang masih basah, emak masuk ke kamarku, dan langsung duduk di dipan kecil tempat tidur. Matanya terus saja memperhatikan aku, sesekali mengusap-usap gelang-gelang emas miliknya.
Aku yang merasa terus diperhatikan emak, jadi merasa serba salah.
"Haidmu sudah berhenti, Sarah?" tanya emak, jemarinya merapikan bandul kalung miliknya.
"Belum, Mak. Baru empat hari," jawabku, masih terus mengeringkan rambut dengan handuk kecil.
"Coba sini emak lihat," katanya, matanya terus menatap tubuhku dari kepala hingga kaki.
"Lihat apa, Mak?" tanyaku, masih belum mengerti maksudnya.
"Emak mau lihat 'punya' kamu," jelasnya. Memerah rasanya paras wajahku, terlihat jelas di muka cermin.
"Ihh ... Emak, malu atuh, Mak," ujarku, sungkan.
Emak langsung menarik handuk yang kukenakan, hingga terlihat hanya tubuh polosku, refleks aku langsung menutupi sesuatu yang kuanggap vital.
"Lepas tanganmu," uca