Minarsih mengerjapkan matanya. Penglihatannya sudah terlihat berbayang, karena genangan air. Hatinya masih merasakan sakit. Perbuatan dzolim dan biadap yang dilakukan suaminya Burhan terhadap dirinya dan Tasya, masih menggoreskan luka dan rasa sakit yang mungkin tidak akan mudah untuk menghilangkan dari dalam hatinya.
Sarah dan Susan diam termangu. Ternyata, ada wanita yang hidupnya sampai mengalami penderitaan yang keji seperti itu. Jauh di dalam lubuk hatinya mereka mengucapkan syukur, jika hal seperti itu tidak pernah terjadi terhadap diri mereka.
Berbeda orang, ternyata berbeda juga pengalaman dan perjalanan hidupnya. Hal yang tidak pernah kita alami, tidak pernah terjadi dalam diri kita, bukan berarti itu tidak terjadi terhadap orang lain. Sekali lagi, berbeda orang, berbeda pula jalan hidupnya.
Mata keduanya pun sudah berkaca-kaca, mendengar penuturan cerita dari Minarsih. Pantas saja, jika perempuan itu mengernyit kesakitan tadi, saat Sarah dan Susan tanpa sengaja menyentuh