Susan memasuki sebuah kedai yang menjual seblak di depan pasar kampung Sindang Mulya, desa tetangga dari desanya Sarah tinggal. Pikirannya yang pusing karena masalah yang sedang dihadapinya, membuatnya ingin makan seblak yang super pedas.
Dia tidak ikut bersama Sarah yang sedang mengantarkan Minarsih dan putrinya Tasya untuk mencari kontrakan buat tamu yang baru mereka kenal itu tinggal. Susan banyak mengambil pelajaran dari cerita yang dia dengar dari Sarah dan Minarsih. Di dalam hatinya ada mengucap rasa syukur. Ternyata, setiap orang memiliki masalahnya masing-masing, bahkan mungkin jauh lebih berat dari yang sedang dia alami saat ini.
Setelah memesan seblak yang dia inginkan kepada pedagang. Susan sengaja memilih tempat di sudut ruangan untuk duduk di dalam kios sederhana tersebut. Terlihat olehnya, ada seseorang wanita yang sepertinya hampir selesai menikmati hidangannya. Terlihat dari isi mangkuknya yang hampir habis.
"Numpang duduk, ya, Mbak?" tegur Susan kepada perempuan te