"Aku tuh nggak pernah jatuh cinta sedalam ini, sekalinya cinta malah dipatahin gitu aja. Tega kalian sama aku!"
"Nggak usah bikin rusuh deh, Van. Jangan pura-pura jadi korban!" ujar mas Yogi.
"Dari awal aku juga nggak pernah nanggepin kamu, kamu yang terus-terusan gangguin aku. Kamu pergi aja, jangan bikin malu. Banyak keluarga yang berada di sini," timpaku.
"Van, kamu ngapain di sini? Udah, turun sana!" perintah pak Dafa.
Aku baru sadar kalau kami sudah menjadi pusat perhatian.
Dengan terpaksa Yovan turun dari pelaminan. Bu Najwa juga sudah berdiri di dekatku.
"Maaf untuk ketidaknyamanannya, ini hanya salah paham," ujar pak Dafa pada tamu undangan yang hadir. Akhirnya semua kembali menikmati acara.
"Gila ya itu, Yovan. Nggak nyangka kalau dia masih berani ngomong di sini. Aku kira udah berakhir dari yang Mas ceritain dulu," ujar bu Najwa.
"Emang biang rusuh dari dulu dia itu," tambah pak Dafa.
"Maaf ya, Lin. Dulu dia itu minta nomermu katanya buat konfirmasi karena nomer resort ngg