“Lihatlah ini! Lihat! Gadis yang anda lamar, tak sebaik yang anda pikirkan! Dia cuma SAM-PAH!” teriak Marsha dengan lantang.
Marsha hendak memberikan ponselnya pada Prabu, tetapi tangan Guntur lebih cepat merampas benda pipih tersebut, lalu tanpa Marsha duga, dia membantingnya sekuat tenaga.
Pyar!
Ponsel itu mengenai tembok pagar, lalu pecah terburai, sebagian terlempar ke tanah, bagian lainnya masuk ke dalam got.
“Ya ampuuun, hapeku!” Marsha shock menatap ponselnya yang tercerai berai dan kini bagian utamanya sudah tenggelam ke dalam got yang ada di depan rumah Kay.
“Pergi, kamu! Pergi sebelum aku membunuh orang!” hardik Guntur seraya melotot dan menuding ke arah Marsha yang wajahnya pias.
“Kamu, ya! Kurang ajar!” Marsha mendorong tubuh Guntur, tetapi tak sejengkal pun tubuh tinggi tegap Guntur tergeser.
“Kalau bukan perempuan, habis kamu!” bentak Guntur lagi.
Marsha mendengus, lalu susah payah mengambil ponselnya yang sudah terendam. Diangkatnya benda pipih yang sudah