Eliska tidak pernah menyangka akan mendengar kata "rindu" dari bibir Uraga. Untuk sesaat, dia tidak tahu apa maksud pemuda itu.
"Memangnya kamu tahu arti merindukan seseorang?" tanya Eliska setelah berpikir sejenak.
Uraga terpaku di tempatnya, kembali terdiam. Jawaban atas pertanyaan Eliska ini membuatnya sedikit tidak percaya. Setelah jeda lama, dia akhirnya berkata dengan datar, "Aku tahu."
Uraga tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung. Dia hanya menatap Eliska. Matanya yang dalam dan tak terselami itu samar-samar memancarkan emosi rumit. Entah apa yang sedang dipikirkannya.
Eliska tidak bertanya lebih jauh. Rindu dan dendam tak berujung. Jika terus memikirkan seseorang, pasti karena ada sedikit rasa suka.
"Yang kamu rindukan itu aku atau uangku?" tanya Eliska sambil tersenyum, mencoba memutuskan suasana ambigu di antara mereka. Dalam hati, dia bertanya-tanya apa tujuan Uraga.
Uraga menatap Eliska sejenak. Dia tidak merasa malu dituduh mata duitan dan justru menyahut dengan juj