Meta melangkah ke kamar mereka dan menutup pintu di belakangnya. Ia menarik napas dalam dan membuka laci, mengambil lingerie navy kesukaannya — kainnya tipis dan begitu lembut, dihiasi renda elegan dan garis potongan yang menonjolkan lekuk tubuhnya.
Meta belum pernah benar-benar memakainya di depan Rafi. Ia hanya membeli lingerie itu untuk saat-saat spesial, dan malam ini adalah salah satunya.
“Hhh! Sepertinya Rafi memikirkan apa yang seharusnya tidak dipikirkan. Aku harus menggodanya malam ini,” ujarnya dengan dada yang berdebar tak karuan.
Karena berita itu, Meta berpikir kalau Rafi berpikir buruk tentangnya. Dan karena berita itu, Meta harus menjadi ‘pelacur’ untuk suaminya, menggoda suaminya agar mau menyentuhnya.
Ia berganti pakaian cepat, merapikan rambutnya agar jatuh bergelombang di bahunya, dan mengoleskan sedikit parfum hangat di leher dan pergelangan tangannya.
Dengan debaran di dada dan senyum hangat di bib