June mundur selangkah. Meskipun ia tidak bisa melihat apapun dalam kegelapan, tetapi ia bisa merasakan ada seseorang di dalam kegelapan. Kini, June bahkan bisa mendengar langkah kakinya mendekat ke arah June.
“Si-siapa di sana?” tanya June dengan suara pelan dan bergetar.
Kini June bisa mendengar suara seseorang tertawa. Tidak jelas suara perempuan atau laki-laki, tapi June hampir yakin bahwa itu suara laki-laki. June gemetar, bulu kuduknya berdiri. Apakah ada hantu di apartemennya? June tidak yakin, tapi ini mengerikan. June terus melangkah mundur setiap ia mendengar bunyi langkah kaki mendekat.
“Jangan berani mendekat,” kata June sambil mencoba meraih benda apapun yang ada di sekitarnya. Ia menemukan vas bunga dan ia pun langsung menodongkannya ke depan, seolah-olah vas bunga itu adalah senjata. Napas June mulai tersengal seiring dengan detak jantungnya yang berdebar kencang. Entah apa yang ada di hadapannya itu.
“June... J