Malam menyelimuti dengan kelembutan yang memikat. Lampu taman yang hangat memancarkan sinar kuning lembut, menciptakan lingkaran cahaya yang seperti pelukan hangat di tengah sejuknya udara malam. Daun-daun pohon yang berjajar rapi bergoyang pelan diterpah embusan angin laut, membisikkan nyanyian hening yang menenangkan jiwa.
“Di mana pria itu?” gumam Shakira, seraya mengerutkan kening bingung. Tampak wanita cantik itu berdiri mencari keberadaan Stanley yang belum muncul. Dia tidak mungkin salah. Dia membaca pesan dari Stanley dengan baik yang mengatakan pria itu menunggunya di taman.
“Ck! Sialan! Susah payah aku datang, awas saja kalau dia main-main denganku!” gerutu Shakira kesal. Dia sengaja terpaksa datang, agar ancaman Stanley tidak terwujud. Dia sangat malas kalau Stanley datang ke rumah, berujung pria itu mengobrol lama dengan ibunya.
“Ah, rupanya kau benar-benar datang.” Stanley muncul dari belakang, sontak membuat Shakira membalikkan badannya, dan menatap sosok pria yang berdi