Gelegar petir di langit membetang begitu terlihat. Hujan deras turun membasahi kota Kopenhagen. Angin berembus kencang, membuat pepohonan bergerak-gerak—menandakan bahwa cuaca di kota itu sedang kurang baik. Hujan datang di waktu yang tidak tepat, membuat Shakira terpaksa tetap berdiam diri di mansion keluarga Geovan.
Shakira sejak tadi berharap hujan bisa reda, dan dia bisa segera pulang, tapi sampai matahari tenggelam, rupanya hujan masih begitu lebat. Bukan hanya hujan saja, tetapi gelegar petir begitu kencang. Ya, ini jelas membuatnya tak bisa berkutik sama sekali.
Shakira kini berada di kamar Savannah. Dia berhasil bebas dari Stanley, karena Savannah memanggilnya. Meski sudah bebas, tetap saja dia tak nyaman, karena kamar Savannah berdekatan dengan kamar Stanley. Itu yang membuat kecemasan melanda dirinya.
“Shakira, kau telepon ibumu saja. Ibumu pasti mecemaskanmu. Yang ibumu tahu kau ada di istana, kan?” ujar Savannah mengingatkan Shakira.
Shakira mendesah pelan. “Aku masih berh