“Jadi sekarang, kau mau ke atas atau tidak?” Edoardo bertanya pada Viviana, tapi kedua matanya mengawasi pergerakan Thea dan Tilly yang mulai mengarah kembali ke lift.
Dia membiarkan saja dua gadis kecil itu dan mengajak Viviana agar Viviana mengerti semuanya.
Dan dalam kegelisahannya, Viviana akhirnya mengangguk.
“Ya, tentu saja aku mau ke atas. Untuk apa aku datang kalau tidak jadi menemani Trevor. Tapi ...”
“Tapi apa?”
“Kau temani aku dulu sampai ke ruangan Trevor. Baru setelah itu kau boleh pulang.”
Edoardo tersenyum geli, dan mengangguk-angguk. “Baiklah, dasar pena-”
“Apa kau bilang?” Viviana memelototinya dengan galak.
Edoardo jadi tertawa lagi. Tapi dia pun menghentikan kata-katanya.
Mereka menuju lift. Thea dan Tilly sudah terlebih dahulu menaiki lift yang sebelumnya datang.
Kini giliran Edoardo dan Viviana.
Ketika turun di lantai teratas, Viviana mulai takut.
Dia sampai memeluk lengan Edoardo lalu melihat kanan kiri seperti mengintai pencuri.
Mereka melangkah pelah dengan Viv