Tunggu dulu, apa jangan-jangan Fais beli mawar untuk dia? Bukankah Mbak itu juga punya suami? Ah, enggak benar ini Fais.
Tapi, waktu kami bertemu juga dia sendiri sama temannya yang lucu itu. Cantik si, cantik banget malah. Fais tidak boleh ceroboh aku harus kasih tahu dia kalau cewek itu bininya orang.
Awalnya pun aku kaget kalau dia sudah punya suami, vibesnya masih gadis. Pandangan pertama dia datang ke sini aku terpesona, tapi setelah tahu bini orang aku buang jauh-jauh apalagi ada Sintia di sisiku.
Ah, Fais kamu jangan gegabah!
“Jingga, jangan bohong loh, sama Papah?”
“Enggak, Jingga enggak bohong, kan kalau bohong dosa, Pah,” jawabnya sungguh menggemaskan.
Biasanya memang anak kecil tidak pernah berbohong. Sial! Aku rasa lelah dan kantukku kenapa sirna seketika!
Oh, jadi Fais sedang kasmaran pada perempuan itu?
Siap-siap saja ambulance untuk bawa korban perkelahian antara Fais dan suami perempuan itu.
~K~u🌸🌸🌸
“Mas, temenin ke ruko yuk, mau jahit baju!” ajak Wulan.
“Entar sore