
DOKTER CANTIK VS MAFIA HYPER
Dunia hitam Antonio Valentino runtuh setelah sebuah kecelakaan merenggut satu-satunya hal yang tak bisa ia beli: dia tak bisa ejakulasi layaknya pria pada umumnya. Dokter-dokter terbaik hanya bisa mengangkat bahu—"Coba saja dengan wanita lain." Tapi tak satu pun berhasil. Hingga suatu malam, nasib memberinya kejutan paling memalukan.
Seorang wanita mabuk salah masuk ke kamar hotelnya. Dalam kabut anggur dan amarah, Antonio terkejut saat tubuhnya—yang mati rasa selama berbulan-bulan—tiba-tiba meresponsnya. Gila. Tapi nyata.
Keesokan harinya, kenyataan menghantam: wanita itu adalah Dr. Liana Hart, dokter rumah sakit biasa yang tak sengaja terseret dalam konflik mafianya. Dan yang lebih parah—dia sama sekali tidak ingat malam itu.
Antonio yakin Liana adalah "obat"-nya, sementara Liana bersikeras ada penjelasan medis di balik semua ini. Saat Antonio memaksanya bekerja sama, permainan tarik-ulur dimulai. Dia menolak, tapi tubuhnya merespons setiap sentuhan Antonio. Dia membencinya, tapi tak bisa menjelaskan kenapa mimpi-mimpinya dipenuhi bayangan pria itu. Dia tahu ini salah, tapi mengapa rasanya... sangat benar?
Di tengah bahaya mafia yang mengintai dan rahasia gelap Antonio, Liana terjebak antara logika dan keinginan yang tak bisa dibohongi.
"Kau pikir aku gila? Tapi tubuhku tak pernah bohong, Liana. Hanya kau yang bisa membangkitkannya."
Akankah kebenaran menyatukan mereka—atau justru menghancurkan segalanya?
Read
Chapter: 5. Pengkhianatan Keluarga SendiriLiana membuka pintu apartemennya dengan tubuh lelah dan pikiran yang masih dipenuhi bayangan Antonio. Namun, sesaat sebelum bisa melepas sepatunya—"Kak!"Suara itu membuatnya kaget. Di sofa kecilnya, Emilia Hart—adiknya yang berusia 19 tahun—duduk dengan wajah pucat dan mata berkaca-kaca. Rambut pirangnya yang biasanya ditata rapi kini kusut, dan baju klub malam yang masih melekat di tubuhnya mengisyaratkan bahwa dia baru saja pulang kerja."Emi? Apa yang kau lakukan di sini?"Emilia menggigit bibir bawahnya, tangan gemetar memegang segelas air yang hampir tumpah. "Aku butuh uang, Kak."Liana menghela napas panjang, melemparkan tas kerjanya ke kursi. "Untuk apa lagi? Bulan kemarin bukannya sudah aku berikan setengah tabunganku?""Ini berbeda—""Untuk menghidupi priamu lagi?!" Liana memotong, suaranya meninggi. "Leon itu sampah, Emi! Dia hanya memanfaatkanmu!"Emilia menunduk, tapi yang keluar dari mulutnya berikutnya membuat Liana membeku."Aku... aku hamil, Kak." Suara kecilnya peca
Last Updated: 2025-07-21
Chapter: 4.Pilihan yang Serba SalahPagi itu, Liana tiba di RS. St. Maria dengan langkah berat. Setiap gerakan masih terasa sakit, mengingatkannya pada malam yang seharusnya tidak pernah terjadi."Dokter Hart!"Suara itu membuatnya tertegun. Dokter Lincard, dokter senior neurologi, berdiri di depan ruang pemeriksaan dengan alis berkerut. Matanya yang tajam mengamati Liana dari ujung kepala hingga ujung kaki."Kamu baik-baik saja?"Liana mengangguk cepat, tangan gemetarnya menyelipkan rambut pirangnya ke belakang telinga—gerakan yang justru membuat Dokter Lincard semakin curiga."Aku baik-baik saja, Dok. Hanya... kurang tidur."Dokter senior itu mengerutkan kening, tapi memilih tidak mengejar. "Ruangan satu sudah penuh. Pasien stroke post-op perlu evaluasi ulang. Kamu tangani?""Siap, Dok."Sepanjang pagi, Liana menyibukkan diri dengan rutinitas yang ia hafal di luar kepala. Memeriksa refleks Pasien A. Mengevaluasi perkembangan motorik Pasien B. Menandatangani resep untuk Pasien C.Tangan-tangan yang ia pegang hari ini t
Last Updated: 2025-07-21
Chapter: 3. Bangun Di Kamar Yang SalahLiana Hart terbangun dengan kepala berdenyut-denyut, seperti ada palu godam yang menghentak di dalam tengkoraknya. "Aduh..." keluhnya, mencoba membuka mata perlahan. Cahaya pagi yang menusuk membuatnya mengerutkan kening.Tapi itu bukan satu-satunya yang sakit.Seluruh tubuhnya berasa seperti baru dihancurkan. Pahanya pegal, punggungnya kaku, dan di antara kedua kakinya—sakit."Apa yang terjadi semalam...?"Dia mencoba mengingat, tapi ingatannya kabur. Pesta rumah sakit, anggur terlalu banyak, lalu... kosong.Dengan gerakan lamban, Liana mengangkat selimut—dan dadanya sesak.Noda darah."Oh Tuhan..." Tangannya gemetar menyentuh bekas yang sudah mengering di sprei putih itu. Dia masih perawan kemarin.Tapi sekarang?Tidak.Liana menelan ludah, matanya liar memindai kamar. Ini bukan kamarnya. Kamar ini terlalu mewah, terlalu besar—seperti suite hotel bintang lima. Dan dia sendirian."Siapa yang—"Tiba-tiba, ketukan pintu memecah kesunyian.Liana kaget. Apa dia harus membukanya? Tapi dia
Last Updated: 2025-07-21
Chapter: 2. Dia Pikir Aku Gigolo BayarannyaAntonio berdiri kaku di depan pintu suite-nya, tangan masih menggenggam gagang. Wanita mabuk itu terhuyung-huyung masuk, lalu terjatuh di atas karpet beludru hitam."Ah... kamu pasti pria yang disewakan Mom Hilarry untukku," ucapnya dengan senyum genit, jari telunjuknya menunjuk-nunjuk Antonio. "Tampan juga~"Antonio mengerutkan kening.Sialan. Dia pikir aku gigolo?Dia hampir membentak, hampir menarik wanita itu dan melemparkannya keluar—tapi tiba-tiba, sesuatu di dalam celananya bereaksi.Tidak mungkin.Enam bulan. Enam bulan sejak kecelakaaan itu, sejak tubuhnya menolak semua wanita, sejak dokter-dokter mahal hanya bisa menggeleng.Tapi sekarang?Karena seorang wanita mabuk yang salah kamar?"Aku bukan gigolo," geramnya, suara serak.Wanita itu tertawa kecil, lalu mencoba berdiri—tapi malah terjatuh lagi. "Jangan... jangan malu-malu. Aku bayar mahal kok~"Antonio menatapnya.Gaun hitamnya melorot, memperlihatkan bahu mulus. Pipinya merah, bibirnya mengkilap karena lipstik yang sedi
Last Updated: 2025-07-21
Chapter: 1. Salah KamarMalam itu, kamar suite mewah Antonio Valentino dipenuhi oleh kemarahan yang meledak."Keluar! Sekarang!" Antonio menggeram, melemparkan bantal ke arah wanita bayaran yang terlihat ketakutan."Tapi, Tuan—""Diam! Kau tidak berguna!" Suaranya menggelegar, membuat sang wanita segera menyambar gaunnya dan kabur dari kamar.Antonio menatap tajam ke bawah, frustrasi melihat bagian tubuhnya yang tetap lemas, tak peduli seberapa cantik atau seksi wanita yang dihadirkan untuknya. Ia mengutuk dalam hati, meninju dinding hingga buku-buku tangannya memerah.Ini tidak masuk akal.Sejak kecelakaan itu, segala sesuatu yang membuatnya Antonio Valentino—kekuasaan, ketakutan yang ia tebarkan, bahkan kejantannya—seolah tercabik.Jio, asisten sekaligus sahabatnya, masuk dengan langkah hati-hati. "Boss...""Jangan mulai, Jio," Antonio memotong, meneguk whiskey langsung dari botol. "Aku sudah muak dengan dokter-dokter itu dan teori bodoh mereka. Coba dengan wanita lain, coba suasana berbeda— BULLSHIT!"Jio
Last Updated: 2025-07-21