Share

Pergolakan Batin

Arya berbicara pelan dengan nada yang ditekan, wajahnya terlihat memerah dengan mata melotot, terlihat sekali kalau ia sangat tidak suka dengan keputusan kekanak-kanakan yang kuambil. Ya, walaupun Arya berusia lebih muda dari pada aku, akan tetapi lelaki itu jauh lebih dewasa dari pada aku. Ia menyampaikan nasehat dengan caranya sendiri, tidak keras namun mengenai hati dan perasaanku, seperti anak panah yang langsung menembak tepat ke sasarannya.

Aku sangat tahu kalau restu Allah ada pada restu kedua orang tua dan murka Allah ada pada murka kedua orang tua karena orang tua adalah wakil Allah di dunia. Jauh dari hatiku yang terdalam, aku juga tidak berani untuk melawan dan menentang keinginan orang tuaku, karena aku tidak ingin durhaka seperti malin kundang.

"Kania, kenapa kamu diam? Jika kamu tidak yakin maka jangan pernah lagi mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti itu," ucap Arya dengan nada suara yang terdengar lebih ramah di telingaku.

"Jika Mama dan Papa tetap melanjutka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status