Share

Menanyakan Isi Hati

Seolah tidak mendengarkan, Arya terus berjalan meninggalkanku bahkan ia mempercepat langkah kakinya seolah orang yang ku panggil bukan dirinya.

"ARYA, BRENGSEK, jangan tinggalkan aku!"

Emosiku memuncak, aku marah dan rasanya ingin sekali aku mengejar Arya saat ini, bukan untuk menahannya lagi tetapi untuk menjitak kepalanya karena telah mengabaikan ku.

"Dasar lelaki yang nggak punya rasa iba, jahat banget sih!"

Dengan nada suara bergetar, dada yang terasa sempit seperti gunung yang akan memuntahkan larvanta, akhirnya air mata jatuh dan mengalir membasahi pipiku, aku akhirnya meraung sejadi-jadinya. Ya, air mata ini tidak hanya karena ditinggalkan Arya tapi sudah bercampur dengan sejuta amarah dan kesedihan yang telah memuncak dan sudah lama tertahankan.

Aku merasa sakit dan terluka ketika Arya meninggalkanku, bahkan hati ini seolah terasa teramat sangat hancur dan patah seperti seorang wanita yang ditinggalkan oleh kelasih hatinya.

Arya bukanlah kekasihku, dan aku juga tidak memiliki p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status