Share

Chapter 4

Di sisi lain, Jon, Rin, dan Ash sedang dalam pengejaran para mafioso lainnya. Dikejar atau mengejar, sama saja dengan dibunuh atau membunuh bagi Jon, dan hal itu yang terjadi saat ini, hukum rimba mulai menguasai perkotaan.

Keluarga Juggernaut yang sedang dalam pengungsian dari mansion milik mereka rupanya sedang dibuntuti oleh sejumlah mobil SUV hitam yang mengekori mereka.

"Papa!" desis Ash yang sedang mengemudikan Mitshubishi GC-PHEV.

"Ya!" balas Jon.

"Sepertinya kita sedang diikuti!" tukas Ash.

Rin dan Jon pun menolehkan pandangannya ke belakang mobil dan mendapati empat buah mobil SUV hitam sedang mengikuti mereka.

"Hmm ...." Jon dengan santai membuka bagasi di balik tempat duduk yang ada di hadapannya.

BRAAKK

Hantaman SUV hitam itu membuat Jon dan istrinya sedikit terpental mengikuti arah guncangan pada mobil.

"Mereka merepotkan saja!"

Jon kembali berusaha meraih senjata yang ada di dalam jok mobil. Saat jok itu terbuka, terlihat berbagai macam senjata berada di dalam jok itu.

"Biar aku membantumu!" ujar Rin dengan berani.

"Tidak, Sayang. Aku tidak ingin kau mengotori tanganmu," jawab Jon seraya menggenggam tangan istrinya. "Ash, biarkan Mama yang mengemudi!"

DORRR

Para anggota mafia yang mengejar mereka nampaknya memberikan salam perkenalan dengan sebuah tembakan shotgun.

"Shit!" dengkus Jon. "Ash, cepatlah!"

"Tapi, Papa!" Ash bergidik takut saat mendengar Rin akan mengambil alih kemudi, bukan peperangan yang dia takutkan, tapi cara mengemudi Rin yang arogan dan seperti pembalap liar itu yang dia takutkan.

"Sudah! Bantu saja aku di belakang sini!" perintah Jon.

"Apa yang kau takutkan, Ash?" desis Rin.

"Ti-tidak, Mama!" jawab Ash gugup. "Baiklah."

Jawaban Ash langsung membuat Rin yang berada di belakang kursi pengemudi bertolak bangkit dari duduknya dan menggantikan posisi Ash yang sedang mengemudi tanpa menghentikan laju mobil itu.

"Ash, pakai ini!" Jon memberikan Ash sebuah riotgun, dia menyadari jika mobil SUV yang mengejarnya dilengkapi bulletproof seperti mobil miliknya, untuk itu Jon memberikan senjata berat pada Ash.

Ash sudah siap menyerang dengan membuka jendela pintu mobil itu diikuti Jon yang menggunakan senjata serupa dengan Ash dan berdiri muncul di celah sunrooft mobil itu.

"Come to Papa!" ucapnya seraya menembakan Riotgun itu bertubi-tubi.

DOORR

DOORR

DOORR

Memang terlihat keras, mobil itu bahkan tidak terhentak sedikit pun saat pecahan peluru riotgun mencabik mobil itu. Ash yang muncul di celah jendela mobil itu pun dengan sangat akurat menembaki mobil yang mengejar mereka.

Sebuah mobil yang paling depan mencoba menyusul laju mobil yang ditumpangi Jon. Seketika Rin pun menambah kecepatan laju mobil itu dengan tiba-tiba hingga membuat tubuh Jon dan Ash terhentak.

"Ahh, sepertinya kebiasaan Mama kembali lagi!" dengkus Ash.

"Jon, tembaki roda mobil mereka dengan senjatamu!" tukas Rin.

"Baiklah!"

Rin membawa mobilnya keluar jalur dan mengendarai mobil itu di jalur yang berlawanan, dengan lihai dia berkelok-kelok menghindari tabrakan dengan mobil yang tertuju ke arahnya. Dan hal itu membuat Jon sulit membidik tembakannya.

Tubuhnya yang berayun mengikuti ayunan mobil yang dikendalikan istrinya itu membuat beberapa tembakan Jon melesat tanpa arah.

Namun, sepertinya hal itu tidak menjadi masalah, peluru miliknya tepat bersarang di mobil musuh. Hanya satu dua buah mobil yang mengejar mereka di jalur yang berlawanan, dengan sisanya yang mengebut di jalur yang seharusnya. Jon tidak berani gegabah dalam menembakan senapannya ke arah yang tidak menentu, menghindari jika ada warga sipil yang tidak bersalah menjadi korban.

Saat mereka tiba di persimpangan Santa Ana street, Rin terkejut saat melihat sebuah truk sampah melintang di hadapannya. Seketika mobil itu dibelokan ke arah California Eve. Mereka hampir saja menabrak truk itu beberapa saat yang lalu jika Rin salah mengambil keputusan.

DUUMM

Satu buah mobil meledak di hadapan Jon yang masih fokus memperhatikan mobil musuh mereka yang mengejar. Asap hitam tebal mengepul di sekitar lokasi tabrakan itu. Sebuah mobil lain terlihat berhasil meloloskan diri dan terus mengejar mereka.

Seorang mafioso muncul di celah sunrooft mobil mereka dengan membawa sebuah machine gun yang mampu mengeluarkan ratusan peluru sekali tembak.

"Papa!" dengkus Ash.

"Shit!" Jon terbelalak saat melihat senapan itu.

"Sayang! Gunakan senjatamu!" ujar Rin yang sesaat lalu melihat musuh di belakang dari kaca spion mobilnya.

"Belum saatnya!" jawab Jon sembari mengokang kembali senapan miliknya dan membidik lekat-lekat musuh yang memegang senjata itu.

DOOR DOOR DORR

Rentetan peluru tajam melesat ke segala arah tanpa mengenai Jon meski mengenai beberapa bagian mobil yang dikemudikan Rin.

DOOR

Satu kali tembakan itu melesat dari senapan yang digenggam Jon. Peluru yang bertebaran itu tepat mengenai tubuh si penembak senapan mesin. Ash nampaknya mendapatkan tamu baru, dua orang mafioso dengan mengendarai motor trail menghampirinya dari sisi kiri mobil.

Pengemudi motor itu mendekati pintu dan menembakan beberapa tembakan pada Ash. Namun, Ash sangat cekatan hingga bisa menghindari tembakan itu. Rin yang menyadari kondisi itu membawa mobilnya semakin mendekati arah laju motor itu. Saat mobil yang dikendarainya berada di depan sang pemotor Rin menginjak rem dengan tiba-tiba.

"Ash! Sekarang!" teriak Rin.

Teriakan itu disambut oleh Ash dengan membuka pintu mobil itu hingga membuat satu pemotor terjatuh karena menabrak pintu mobil yang dibuka. Satu motor lain yang berhasil menghindari mobil itu mendekat, dan secara tidak disangka Ash melompat dari mobil menuju motor itu. Seketika ia melompat dan berhasil duduk di belakang pengemudi. Beberapa pukulan berhasil menjatuhkan pengemudi motor itu dan membuat Ash mengambil alih kemudi.

Mobil pengejar yang sempat terpisah sesaat yang lalu kembali terlihat dan jaraknya sangat dekat dengan mobil Jon. Jon yang masih berdiri memunculkan badannya di celah sunroof itu mengganti senjatanya dengan pelontar granat.

Senjata yang cukup besar dan mampu meledakan mobil biasa. Tiga buah mobil di hadapannya seketika ditembaki dengan senapan itu. Mobil yang nampaknya berlapis baja itu tidak hancur meledak saat granat yang ditembakkan Jon menyentuhnya.

Satu buah mobil paling belakang dibuntuti oleh Ash. Saat posisi Ash sangat rapat dengan mobil itu seketika dirinya menempelkan sebuah bom waktu tepat di tangki bensin mobil SUV hitam itu tanpa disadari oleh pengemudinya.

Saat ia pergi menjauh sebuah ledakan langsung terdengar dan membuat mobil itu meledak dan terpental hingga menindih beberapa mobil yang terparkir di bahu jalan. Jon yang sudah muak dengan mafioso yang mengejarnya membuatnya terpaksa mengeluarkan senjata kesayangannya.

Sebuah pelontar roket basoka yang dia pakai membuat pengemudi mobil pengejar Jon itu bergidik ngeri, kedua mobil itu menginjak remnya tiba-tiba, hingga terdengar suara decitan roda dengan asap putih yang mengepul.

"Say hi to my lady!" ujar Jon dengan menyeringai.

BOOMMMMB

Kedua mobil itu meledak seketika, Jon kembali duduk lalu membuka pintu mobilnya. Ash segera memasuki mobil dengan meloncat dan membuang motornya begitu saja.

Ash mengganti Rin untuk mengemudi kembali. Ash mendengkus kesal, pasalnya sebelum berangkat pergi, Ash mengusulkan untuk membawa beberapa anak buah untuk melindungi Papa dan Mama. Akan tetapi si pemimpin mafia itu menolak dengan alasan tidak leluasa jika di keramaian membawa banyak anak buah.

"Jantungku nyaris berhenti ketika Mama sudah mulai mengemudi," gerutu Ash dan hanya mendapat tawa kecil dari Rin.

"Aku hanya terlalu bersemangat," jawab Rin enteng.

"Entah mengapa aku sedikit menyesal telah membiarkannya mengemudi," gumam Jon lalu mendapat cubitan panas di pinggangnya.

"Aw ... Sayang, hentikan itu." Jon mencoba melepaskan tangan Rin dari pinggangnya.

"Kau menyebalkan," jawab Rin sambil tersenyum, Ash hanya tertawa kecil dan ia langsung saja

mengingat sesuatu.

"Jika kita dikejar, Nivaca dan Levy juga pasti dikejar, bukan?" tanya Ash.

"Itu sudah pasti, tapi pasti Levy dapat membereskan mereka. Jangan lupa jika Levy adalah salah satu eksekutif tertinggi di keluarga Juggernaut," jawab Rin bangga.

"Aku hanya khawatir jika Nuvaca bersama Levy," gumam Ash, Jon tertawa.

"Hahaha ... tenang saja, Levy sangat menyayangi Nuvaca. Meskipun ia seorang psikopat gila, Levy hanya akan membunuh orang yang ingin menyelakai Nuvaca," jawab Jon sambil melihat keluar jendela dengan senyum miringnya.

"Anda benar-benar kejam pada anak-anak Anda, Papa." Ash tersenyum kecut.

"Demi Nuvaca aku akan melakukan apa pun," jawab Jon sambil menyeringai Rin hanya diam menatap tidak suka pada Jon.

***

Komen (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
sejauh ini suka banget ama ceritanya! bakal lanjut baca setelah ini~ btw author gaada sosmed kah? aku pingin follow nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status