"Aku capek mas sama mamah kamu."
Langit mengusap pundak Anjani. Mendengar istrinya mengeluh, ia jadi tidak enak hati. Langit tahu kalau selama ini mamahnya membuat Anjani tertekan. Bahkan bukan hanya menekan Anjani saja, namun Langit juga. Sering kali Rita menyuruh Langit untuk bersikap tegas kepada istrinya. Tapi Langit abaikan, Langit tidak ingin dirinya di kontrol penuh oleh Rita meskipun wanita itu wanita yang melahirkannya, tapi jika urusan rumah tangga, Rita tidak punya hak untuk ikut campur.
Rita terlalu kebelet ingin mempunyai cucu. Maklum, Langit ini anak satu-satunya, hanya Langit dan Anjani yang bisa memberikan Rita cucu.
"Sabar, mamah memang begitu. Jangan di ambil hati. Apa yang mamah omongin ke kamu tadi?" ujar Langit menegarnya.
Suasana hati Anjani selalu berubah suram setiap mereka pulang dari rumah Rita. Entah apa yang Rita bicarakan kepada Anjani, tapi Langit yakin kalau yang Rita bicarakan hari ini pasti sudah kelewatan hingga membu
Hallo teman-teman, Pernikahan Kontrak S2 sudah muncul di apk ya, kalian bisa search judul 'Mas Duda Nyebelin' atau mampir ke profilku. Terimakasih ❣
"Anjani, jangan tinggalin aku." Anjani menatap nanar Langit yang terkapar di jalanan. Lelaki itu tidak sepenuhnya sadar karena efek alkohol yang habis di minumnya. Anjani mengalihkan pandangannya, tak tega menatap suaminya yang berubah kacau seperti tak terurus. Penampilannya berantakan dan tubuhnya menjadi lebih kurus dari yang terakhi ia lihat satu bulan lalu. Tangan Anjani terkepal, amarahnya terhadap Ibu mertua semakin menjadi. Satu bulan lalu, Rita meminta Anjani untuk melepaskan Langit jika memang Anjani tidak sudi untuk di madu. Lalu setelah Anjani pergi dan Langit terpuruk seperti ini, Rita tidak mengambil tindakan apapun. Mungkin sudah, tapi tidak mempan. Buktinya sejak 3 hari belakangan ini Rita selalu mencoba menemui Anjani, wanita itu meminta Anjani untuk kembali pada Langit dan membujuk Langit ke jalan yang benar seperti dulu. Katanya, sejak Anjani pergi dari rumah, Langit berubah, pria itu jadi pemabok dan
"Ayah sudah menyiapkan calon istri untuk kamu Sean."Helaan nafas panjang Sean terdengar, pria itu merenggangkan dasinya yang terasa mencekik. Mendadak kepalanya berdenyut nyeri setelah mendengar ucapan Ayahnya barusan."Ayah, aku bisa cari calon istri sendiri. Lagian Ayah tahu kan kalau aku ingin menikah dengan Yuna. Udah gak jaman Yah di jodoh - jodohin, udah bukan jaman Siti Nurbaya lagi.""Yuna sih selebriti itu? Dia tidak pantas menjadi istri mu, Sean. Dia terlalu sibuk mengurusi karirnya daripada melayani mu sebagai istri." balas Gusti Rangadi - Ayah Sean yang sering di panggil dengan sebutan Adi."Siapa yang bilang? Yuna sangat perhatian padaku." Jawab Sean menentang.Adi berdecih, "Apa dia rela meninggalkan karirnya demi menjadi istrimu? Jika dia bisa seperti itu, Ayah izinkan kamu menikahinya."Sean menelan ludah,
"Gak bisa nunggu sampai Anjani berumur 20 tahun?" Diandra berbicara dengan tenang dengan seseorang melalui telepon."Sudah tidak ada waktu lagi, Di. Sean akan semakin tua jika kita terus menunda." jawab suara di sebrang sana."Tapi anakku masih sekolah, Ad."Ya, Adi adalah lawan bicara Diandra. Mereka sedang membahas dengan serius permasalahan perjodohan putra - putri mereka. Tampaknya, Diandra sedang meminta Adi untuk menunda perjodohan anak mereka karena Anjani masih belum menyelesaikan sekolahnya."Menikah dengan anakku bukan berarti menjual pendidikan anakmu, Di. Aku berjanji Anjani pasti akan tetap sekolah meski sudah menikah nanti, ia bahkan bisa menempuh pendidikan sampai S2."Diandra mengigit bibirnya, seketika ia menyesali perjanjian konyol yang ia buat dengan Adi."Berapa umur Sean saat ini, Ad?" tanya Diandra.
Hari pernikahan Sean dan Anjani tiba. Tidak seperti pernikahan pada umumnya yang terlaksana karena cinta dari sang calon pengantin, pernikahan Sean dan Anjani terlaksana justru karena kehendak dari kedua orang tua mereka. Ya, pada akhirnya Sean dan Anjani harus menerima perjodohan yang orang tuanya rencana kan sejak dulu. Dua kepala yang tidak saling mengenal apalagi mencintai itu harus terikat janji pernikahan. Sean dan Anjani, mereka bahkan belum pernah bertemu sebelumnya, dan di pertemuan pertama mereka, mereka resmi menjadi sepasang suami dan istri. Ijab kobul sudah Sean ucapkan dengan lantang, kini para tamu undangan sedang menunggu pengantin wanita keluar dari kamarnya. Dengan balutan gaun pernikahan berwarna putih, Anjani tampak begitu cantik dan anggun, beberapa tamu undangan bahkan memuji wanita cantik itu secara terang - terangan. Tak luput juga dari perhatian Sean tentunya, mata Sean tidak lepas memandang Anjani yang sedang berjalan kearah di
Satu minggu menyandang status sebagai seorang suami, sebuah insiden tak terduga terjadi. Tepatnya pagi ini, ketika Sean bersiap untuk berangkat ke kantornya."Jadi aku pergi ke sekolah tanpa pakai pembalut gitu, om?! Nanti kalo darahnya pada tembus gimana?! Ngadi - ngadi aja sih Om!"Anjani datang bulan, dan Sean tidak tau harus melakukan apa."Sumpel dulu pakai tisu!”"Om kira vagina aku mimisan!"Sean menggeram, "Terus saya harus apa?" tanya Sean mencoba tenang, tapi percayalah, dadanya bergemuruh hebat karena emosi yang ia tahan.Anjani bersedekap dada, menatap jengkel kearah Sean yang tidak peka, "Beliin aku pembalut, yang ada sayapnya.""Hah?!" Mata Sean terbuka lebar, rahangnya jatuh saat itu juga setelah mendengar permintaan Anjani.Sean bertelak pinggang, memijat keningnya yang mendadak dilanda pening. Bayangkan saja, Sean sudah rapih dengan setelan kemeja dan jas kerjanya, masa i
"Om kok bisa sih pacaran sama Yuna?" tanya Anjani di tengah perjalanan menuju sekolahnya..Sean yang tengah menyetir menoleh sekilas ke Anjani, "Pelet saya manjur." jawab Sean asal.Anjani berdecak, sama sekali tidak minat untuk tertawa. Habisnya Sean tidak mendalami lawakannya, masa iya ngelucu tapi mukanya judes banget kayak macan betina PMS."Om, kalau aku gak mau cerai, hubungan Om sama mbak Yuna gimana?" tanya Anjani dengan wajah cueknya, padahal wajah cueknya itu hanya topeng untuk menutupi jantungnya yang berdetak tak sabaran.Anjani bertanya seperti itu karena ia sedikit berubah pikiran. Baru satu minggu berstatus istri Sean, tapi agaknya Anjani sudah terpanah dengan ketampanan suaminya yang memiliki pacar ini."Ya sudah kamu saya madu karena saya akan tetap menikahi Yuna. Tenang saja, saya mampu kok menafkahi dua istri." jawab Sean dengan tenangnya.BUGH!!!Spontan Anjani melayangkan tinjuny
Wajah Anjani merengut sebal saat melihat Yuna sedang duduk manis diruang tengah apartemennya. Anjani yang tadinya ceria karena diantar pulang sama Sean berubah jengkel."Kok kamu masih disini?" tanya Anjani dengan angkuh nya.Yuna tersenyum ramah, tangannya mengusap rambut Anjani sayang, "Aku nginap disini malam ini." jawab Yuna.Anjani terbelalak, ia berbalik badan menoleh kearah Sean yang sedang mengganti sepatunya dengan sendal rumah."Gak boleh!" sentak Anjani, "kamu gak boleh nginep disini!" ujar Anjani sembari bertelak pinggang.Yuna yang masih mengusap rambut Anjani spontan berhenti, matanya menyendu merasa sedih tidak mendapatkan izin dari istri pacarnya."Kenapa?" tanya Yuna pelan.Anjani mengangkat wajahnya sombong, "Gak boleh lah, itu namanya zinah! Zinah itu dosa, kamu mau masuk neraka?" kata Anjani menceramahi.&
Baru beberapa menit kakinya mendarat ditempat kelap-kelip, Anjani sudah merengek minta pulang. Ia merasa kecil dan tidak cocok berada di tempat itu, beda halnya dengan Jane yang sudah asik berjoget menikmati musik yang di mainkan DJ di atas forum."Mamah.. Aku .au pulang..." lirih Anjani yang merengut ketakutan di pojok ruangan. Ia duduk di sofa sendirian. Jane meninggalkan Anjani di sana sendirian karena cewek itu terus merengek meminta Jane untuk mengantarnya pulang. Tentu saja Jane enggan, kakinya sulit beranjak keluar dari sana kalau telinganya sudah mendengar hentakan musik club malam.Anjani menatap sekeliling nya, orang-orang sedang sibuk dengan urusan. Ada yang berjoget, merokok, mengobrol sembari menegak minuman dan ada juga yang sedang bercumbu di pojokan.Happy happy apanya, yang ada Anjani menyesal karena tlah menerimaa ajakan Jane. Kalau saja Anjani tahu kalau Jane akan membawanya ketempat ladang dosa