Share

8. Berangkat

Rere duduk termenung di pojok kantin, di depannya ada secangkir kopi yang masih terlihat masih mengeluarkan asap.

Dia seperti tak perduli dengan keadaan kantin yang ramai saat itu,  banyak orang yang menyapanya atau sekedar tersenyum ke arahnya, namun tak satu pun yang dia balas.

Dengan bersandar pada sandaran kursi yang sedang ia duduki, Rere memejamkan mata dengan tangan memeluk tasnya yang berada di pangkuan.

Rere bingung dengan apa yang baru saja ia alami. Bayangan saat bersama Alman tadi membuatnya  merasa tidak di hargai.

Namun di sisi lain dia juga merasa simpati, saat mendengar alasan kenapa Alman melakukan itu kepadanya.

Salah satu tangan Rere terulur ke arah cangkir kopinya, kemudian di minumnya sedikit, hanya sebagai pembasah kerongkongannya saja.

Ponsel di dalam tasnya bergetar, Rere dapat merasakan getaran itu, meski tangannya berada di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status