Sebelumnya, Suzy dapat menyelesaikan operasi jantung Gilbert dalam waktu dua jam dan membuat para dokter di Rumah Sakit Nasional merasa kagum. Kejadian itu juga sekaligus membuktikan kemampuannya di bidang medis.Suzy bisa melakukan operasi yang tidak dapat dilakukan oleh dokter lain. Dia juga bisa menyelamatkan nyawa yang sudah hampir tidak tertolong.Suzy menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengoperasi dan mengobati setiap luka di tubuh Barbie. Setelah berjuang selama tiga jam, akhirnya Suzy berhasil menyelamatkan nyawa Barbie.Barbie berhasil diselamatkan! Beberapa perawat menatap Suzy dengan penuh kekaguman dan bersorak, "Dokter Kaia, ber ... berhasil ...."Belum sempat menyelesaikan, beberapa perawat baru menyadari adanya kejanggalan. Setelah memperhatikan Suzy dengan saksama, mereka baru menyadari bahwa orang ini bukanlah Dokter Kaia. Awalnya, mereka tidak menyadari karena Dokter Kaia dan Suzy memiliki bentuk tubuh yang hampir sama serta wajah yang tertutup rapat.Namun, s
Sembari mengamati kondisi Barbie, Daniel juga mendengar jeritan dan tangisan istrinya.Meskipun tidak berkata apa-apa, Daniel mengerutkan alis dan wajahnya terlihat sangat serius.Daniel masih kecewa dengan kesalahan Barbie sebelumnya, tapi gadis ini tetap adalah putrinya. Ayah mana yang tidak khawatir saat melihat kondisi putrinya yang mengenaskan seperti ini?Di antara semua, Wallace yang terlihat paling cemas. Dia sudah lama tidak berkumpul bersama seluruh keluarganya. Begitu pulang, adik yang paling disayanginya malah mengalami kecelakaan mobil. Sebagai seorang kakak, tentu saja Wallace merasa sangat cemas.Wallace berjalan ke hadapan Joris, lalu menegurnya dengan keras, "Joris, kenapa kamu tidak melindungi Barbie? Kenapa malah Barbie yang melindungimu? Kakak macam apa kamu?"Lorraine tidak berkata apa-apa. Sekarang dia sedang tenggelam di dalam kesedihannya sendiri.Sesaat mendengar teguran Wallace, Daniel langsung menoleh dan berkata, "Untuk apa menyalahkan Joris? Siapa yang meny
"Joris juga sangat ketakutan setiap naik pesawat. Apakah dia juga fobia ketinggian, sama sepertimu?" tanya Robert."Mungkin." Suzy ingat saat naik pesawat bersama Joris. Sesaat turun dari pesawat, mereka berdua langsung berlari ke toilet dan muntah-muntah. Kalau diingat-ingat, kejadian itu sangat konyol.Barbie melambaikan tangan sambil tertawa. "Sudahlah, bukan penyakit serius."Robert melihat jam tangannya, lalu berkata, "Kita makan dulu. Setelah makan, aku baru mengantarmu pulang.""Tidak perlu," jawab Suzy.Robert langsung menatap Suzy sambil mengerutkan alis. "Kamu belum makan malam. Apalagi, kamu habis muntah-muntah. Apakah kamu tidak lapar?"Saat Suzy hendak menjawab, tiba-tiba perutnya berbunyi. Awalnya Suzy ingin pulang dan minum susu saja, tetapi dia tidak enak menolak ajakan Robert.Suzy tampak tersipu dan menjawab, "Lapar."Robert tersenyum melihat tingkat Suzy. "Ayo, makan."Setelah selesai bicara, Robert menggandeng tangan Suzy dan beranjak pergi. Namun, Suzy mengempaskan
Meskipun suara Barbie sangat kecil, raut wajahnya tampak tegang dan ketakutan.Sosok misterius itu memancarkan aura yang mengerikan dan dingin.Bahkan Barbie yang baru sadar dan masih dalam keadaan linglung pun bisa merasakan aura yang menakutkan itu.Barbie berusaha mengangkat kepalanya agar bisa melihat jelas sosok misterius itu.Namun, sekujur tubuh Barbie terasa sangat lemas. Dia hanya bisa mengernyit sambil menebak siapa sosok yang berada di sudut ruangan.Di saat bersamaan, sosok misterius itu berkata dengan dingin, "Cepat juga kamu sadar. Jauh lebih cepat daripada perkiraanku."Suara itu terasa seperti angin yang bertiup di hutan belantara pada tengah malam, dingin dan menakutkan sampai membuat orang bergidik.Barbie tidak bisa menggerakkan seluruh tubuh, dia hanya bisa memutar bola mata dan ketakutan besar menyelimuti dirinya.Barbie tidak tahu apakah semua ini hanyalah halusinasi atau memang ada orang lain di dalam ruangan itu. Bibirnya bergetar, dia hanya bisa terus mengulang
Jose menyeringai dan berkata, "Apakah kamu pikir Keluarga Xin tidak akan membuat perhitungan denganmu? Mereka tidak menyayangimu! Mereka pasti akan menghukummu!"Barbie terdiam, dia tidak bisa berkata-kata.Kalau bukan karena kecelakaan, Joris sudah membawanya pulang untuk diadili. Berdasarkan watak Daniel, Daniel pasti akan mengurung Barbie ke dalam penjara.Jose melihat jelas kecemasan yang terpancar dari mata Barbie. Kemudian, Jose mendekat dan berbisik di telinga Barbie, "Aku telah membantumu. Aku tidak salah bicara, 'kan? Pikirkan baik-baik, aku adalah orang yang bisa membantumu!"Jose menatap Barbie, sedangkan Barbie juga mengangkat pandangannya. Seketika, mereka pun saling bertatapan. Jose menarik kembali tangannya dan tersenyum kecil. "Setelah mereka mengetahui bahwa kamu sudah sadar, aku akan datang lagi. Semoga jawabanmu akan memuaskanku."Setelah selesai bicara, Jose mengenakan maskernya dan pergi meninggalkan bangsal.Sesaat pintu ditutup, suasana di dalam bangsal kembali t
Dengan bujuk rayu Wallace dan Joris, Daniel terpaksa mengurungkan niatnya untuk menyeret Barbie turun dari tempat tidur.Meskipun begitu, ekspresi Daniel tetap terlihat sangat murka. "Hukum harus ditegakkan! Keluarga Xin juga tidak akan mengampuni kesalahan Barbie! Setelah dia sadar, langsung hubungi Ronny untuk menangkapnya!"Kemudian, Daniel mendengus dingin dan pergi. Wallace dan Joris tak berdaya, mereka hanya bisa saling bertatapan. Raut wajah mereka terlihat sangat kecewa.Tidak berapa lama, Wallace dan Joris juga meninggalkan ruangan dan kembali ke Bangsal Lorraine.Setelah mendengar suara pintu yang ditutup, Barbie yang dari tadi pura-pura pingsan pun membuka matanya secara perlahan-lahan.Selain ketakutan, Barbie juga merasakan kesedihan yang sulit dijelaskan. Sikap Daniel sangat jelas, begitu Barbie sadarkan diri, dia akan segera dihukum!Katanya, Keluarga Xin menyayangi Barbie dan menganggapnya seperti putri sendiri, tapi ... saat Barbie terpaksa harus mencelaki Nenek Jenny
Jose puas melihat reaksi Barbie. "Karena kita memiliki tujuan yang sama, beri tahu aku, di mana keberadaan Christina yang asli?"Sesaat melihat Barbie yang tampak terkejut, Jose langsung tertawa. "Jangan tanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Aku sudah lama berkeliaran di ibu kota. Aku memiliki koneksi yang luas."Barbie tidak membantah pengakuan Jose, lalu menceritakan semuanya. Barbie tidak hanya memberi tahu tempat persembunyian Christina, dia juga menceritakan rencananya dan Meggy yang akan membongkar identitas Suzy di hari pernikahan Joris.Kemudian, Barbie menatap Jose dengan penuh harap. "Tapi ... lihat kondisiku sekarang. Aku tidak mungkin bisa melaksanakannya. Bagaimana kalau kamu ...."Jose mengerti maksud Barbie. "Aku juga tidak bisa muncul di depan umum."Jose dan Barbie terdiam. Bagaimana Barbie bisa mengeksekusi rencananya?Jose mengerutkan alis dan berkata, "Sebenarnya, kita tidak perlu turun tangan langsung. Suruh saja Meggy yang melakukannya."Begitu mendengar saran J
Sepertinya Gilbert tidak main-main dengan ucapannya. Dia benar-benar mempertimbangkan saran Suzy.Suzy sangat senang, dia ingin segera menyampaikan kabar baik ini kepada Christina.Namun, sebelum memberi tahu Christina, Suzy harus memastikan sekali lagi. "Pak Gilbert, seandainya Christina lolos ujian, apakah dia bisa langsung mengambil alih posisiku?""Bukankah itu yang kamu inginkan?" Gilbert menjawab dengan ketus.Suzy memutar bola matanya, lalu tersenyum dan kembali bertanya, "Em, bagaimana Anda akan mengujinya? Berikan aku sedikit bocoran."Gilbert tidak menjawab pertanyaan Suzy, dia malah membalasnya dengan tatapan sinis.Begitu melihat reaksi Gilbert, Suzy tidak berani bertanya lebih lanjut. "Aku akan segera membawa Christina datang untuk menemuimu."Kemudian, Suzy kembali ke kamarnya untuk mengambil beberapa barang, lalu bersiap-siap pergi.Cole sudah mandi dan mengganti seragamnya yang penuh keringat. Dia mengenakan pakaian santai dan menunggu Suzy di depan halaman.Ketika meli