Share

I Love You

Bab 3

Malam semakin larut mereka pun memutuskan untuk pulang. Tama mengantarkan Nayyara terlebih dahulu. Jalanan kota Jakarta yang mulai tenang dan volume kendaraan yang sudah sangat berkurang dari jam sibuk, membuat malam semakin syahdu.

Jalanan yang lengang membuat pengendara mobil maupun motor untuk mengemudi dengan cepat. Tapi tidak dengan Tama, Ia mengendarai motornya dengan santai menikmati waktu dengan Nayyara, karena menurutnya berada dengan Nayyara dengan jarak yang begitu dekat adalah moment yang sangat berharga.

Tama menghentikan motor dan membuka helmnya meminta izin kepada satpam perumahan untuk masuk. Satpam yang mengenali Nayyara dan Tama segera membukakan pintu gerbang dan mempersilahkan mereka masuk. Tama menghentikan motornya di depan rumah Nayyara.

"Makasih ya Abang."

Nayyara membuka hlem nya dan memberikan pada Tama

Tama mengangguk dan menerima helm yang diberikan Nayyara, "Makasih juga untuk hari ini."

Nayyara tersenyum hatinya menghangat mendengar ucapan Tama. Kemudian pamit kepada Tama untuk masuk ke rumahnya. Baru selangkah Ia berjalan Tama sudah menarik lengannya membuat Nayyara membalikan tubuh menghadap Tama.

"I love you." 

Pernyataan singkat Tama, mampu membuat jantung Nayyara melompat-lompat, bibirnya seolah tertarik sendiri untuk tersenyum. Lidahnya kelu untuk membalas perkataan Tama.

Cup.

Nayara menyentuh pipi tama dengan bibir lembutnya.

 "Love u to."

Nayyara meninggalkan Tama yang masih terdiam di atas motor sportnya.

Tama yang masih syok atas tindakan Nayyara yang mengejutkan masih belum tersadar. Tama mengelus pipinya yang masih terasa panas akibat sentuhan benda lembut milik Nayyara.

Di dalam rumah Nayyara langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Ia langsung menghamburkan tubuhnya ke kasur dan berguling-guling di sana. Membayangkan apa yang dilakukan kepada Tama di depan pagar rumahnya. 

Sambil memegang bibirnya ia tersenyum-senyum sendiri. Merasakan panas di seluruh wajahnya dan debaran jantung di dada yang sangat cepat, padahal hanya bibir yang menempel sekilas, sudah memiliki efek yang dasyat kepada tubuhnya.

Di jalan Tama masih saja tersenyum-senyum bahagia, memamerkan deretan giginya yang rapi. Ia ingin sekali berteriak-teriak di sepanjang jalan. Hingga akhirnya Tama tak sanggup menahan rasa bahagianya yang bergemuruh di dada dan akhirnya ia berteriak sekuat tenaga meluapkan kebahagiaan.

"NAYYARA MAHESWARI I LOVE YOU!!"

***

Drrrtt drrtt drrtt getaran ponsel membangunkan Nayyara. Ia langsung meraih ponselnya, mematikan setingan alarm, dan segera membersihkan diri lalu bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Sebelum berangkat ia menyempatkan untuk sarapan bersama keluarga.

Sesampainya di kantor Nayyara bertemu dengan sekumpulan karyawan wanita, Nayyara mengenali seseorang diantaranya yang ia ketahui sebagai sekretaris dari salah satu petinggi perusahaan. 

Nura salah satu sekretaris direktur keuangan, ia merupakan salah satu karyawan yang disegani. Tidak seperti Nayyara yang tertutup Nura cenderung ramah. Tapi entah apa yang terjadi Nura tak perna lama berteman. 

Nura mendekati Nayyara dan menyapanya

"Pagi Nay!" sapa Nura ramah 

Nayyara tersenyum dan membalas sapaan Nura "Pagi!"

Nura melanjutkan pembicaraan dengan Nayyara mulai dari pekerjaan hingga masalah pribadi. Rupanya Nura melihat Nayyara di jemput oleh Tama dan membuatnya penasaran.

"Yang kemarin jemput kamu Narotama ya Nay?"

Nayyara hanya mengangguk dan melangkah masuk ke dalam lift diikuti dengan Nura.

"Kasih tips dong Nay gimana cara jinakin buaya?" bisik Nura di telinga Nayyara yang membuat Nayyara terkejut.

"Kasih makan yang banyak!" jawab Nayyara dengan ketus dan meninggalkan Nura setelah pintu lift terbuka.

Tok tok tok 

Naya mengetuk pintu ruangan Kavi

"Masuk" seru Kavi dari dalam ruangan.

Nayyara membuka pintu dan masuk. Ia berdiri di samping meja Kavi.

"Data-data yang Bapak perlukan sudah saya kirim ke email Bapak tadi sore" 

"Oh iya sudah saya periksa, sudah ok semua tidak ada yang harus dirubah." ujar Kavi sambil memeriksa komputernya

"Baik Pak. Oh iya Pak besok saya mohon izin." ujar Nayyara

"Kamu mau izin berapa hari? Jum'at kita sudah harus berangkat!" Kavi menatap Nayyara serius

"Hanya besok, Pak." 

"Ok baik, tapi sebelumnya kamu harus menyiapkan keperluan apa saja yang harus di bawah untuk saya dan juga istri saya!" Nayyara bersyukur Kavi dengan langsung memberikan izin.

Nayyara bergegas ke ruang meeting untuk mengecek kesiapan ruangan, minuman jumlah bangku, proyektor, dan komputer yang akan digunakan pada saat meeting.

Pasalnya hari ini rapat rutin bulanan. 

Di ruangan meeting semua petinggi perusahaan sudah memenuhi tampat itu. Terlihat wajah asing bagi sebagian peserta meeting. Membuat yang lain penasaran.

Kavi memulai meeting dengan memperkenalkan wajah asing yang berada di sampingnya

Kavi membuka acara dengan suara yang terdengar tegas dan berkharisma 

"Perkenalkan." Kavi menunjuk seseorang itu dengan kedua tangannya. Orang itu langsung berdiri di samping Kavi

"Dia adalah CEO kita yang akan menggantikan Pak Pranoto." sambil tersenyum Kavi menoleh ke orang tersebut.

"Perkenalkan saya Khalingga Pranoto Aji. Saya yang akan menggantikan Pak Pranoto CEO sebelumnya. Mohon maaf beliau tidak bisa hadir karena kondisi yang belum memungkinkan.” ujar Khalingga penuh percaya diri

Terlihat wajah kagum dari para karyawan yang menghadiri meeting terutama para karyawan wanita. Paras Khalingga yang tampan dan tubuh atletis yang menjulang tinggi membuatnya menjadi sosok yang sempurna di mata para wanita.

Kavi memulai pembahasan meeting dengan menjelaskan poin-poin apa saja yang harus di kembangkan oleh perusahaan, proyek-proyek yang sudah mencapai kata sukses, proyek yang sedang berjalan, dan pencapaian apa saja yang harus diraih.

Kavi mempersilahkan Khalingga untuk melanjutkan memimpin meeting. Khalingga merasa puas akan hasil yang diperoleh sebelumnya. Ia berharap kedepannya akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Memberikan semangat, motivasi dan mengucapkan terimakasih kepada para karyawan atas dedikasi mereka memajukan perusahaan. 

Setelah meeting usai, Nayyara langsung meninggalkan kantor untuk mencari keperluan Kavi beserta istrinya yang akan dibawa untuk dinas luar kota akhir pekan nanti.


BERSAMBUNG

Happy reading

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status