Share

Jangan memintaku berhenti.

Sepulangnya Khalingga, Nayyara menuju kamar. Merebahkan diri di tempat ternyamannya.

Sudah dua hari ia tidak berangkat kerja dan tak memberikan kabar apapun kepada Galuh dan yang lainnya. Ia tak sempat untuk sekedar melihat pesan apalagi memberikan kabar.

Masalahnya terlalu rumit, bahkan butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengurai semuanya. Perjalanan masih jauh untuk mencapai kata selesai. Yah Nayyara lebih memilih kata selesai dibandingkan dengan bahagia.

Bahagia, seolah kata yang mustahil iya capai. Bayang-bayang kelam yang sempat memudar, ternyata kembali lagi dengan cara yang lebih menakutkan.

Nayyara memejamkan mata sembari sesekali menarik nafas dalam-dalam berusaha mengosongkan pikiran mencari ketentraman walau sejenak.

Satu

Dua

Tiga

Bayangan seorang wanita paruh baya muncul dalam benaknya. Wanita yang memiliki kemiripan garis wajah dengan kekasihnya.

Dimana wanita itu menatap Nayyara lekat dengan pandangan yang sangat sulit diartikan. Memorinya seakan mengulang kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status