Share

Menyelesaikan

"Baiklah, mari kita buat kesepakatan. Bagaimana kalau saya mengikuti permainan yang Anda mainkan? Saya pastikan Anda tidak menyesal, Pak."

Wajah Gerand tiba-tiba menjadi pucat saat Regi perlahan membuka selimut yang dipegangnya. Gerand sendiri tanpa sengaja menelan ludahnya.

Terlalu berani dan menantang. Sampai akhirnya, seorang Regianis hanya mengenakan pakaian dalam.

Hei ayolah, sebelum ini Gerand bahkan terbiasa melihat lebih banyak. Seorang wanita yang benar-benar telanjang bukanlah sesuatu yang aneh dalam pandangan seorang Gerand Yosefa.

Bukankah turis asing juga berpakaian begitu?

Lalu apa yang salah?

Lalu kenapa Gerand malah berkeringat dingin seperti ini sekarang?

Ayolah, itu bahkan hanya pakaian dalam. para turis sudah terbiasa berpakaian seperti itu. 

Lalu Gerand pun sudah terbiasa.

Kemudian tanpa Gerand duga, sekretarisnya itu duduk di pangkuannya.

Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Menanggapi dengan baik?

"Bagaimana menurut Anda, Pak, padahal saya karyawan baru…Tak disangka ternyata saya menarik perhatian Anda secepat ini," kata Regi sambil membelai lembut wajah Gerand lalu menggerakkan pantatnya.

Gerakan sensual ini tentu saja membuat hasrat Gerand tak terbendung. Untuk itu ia langsung mengubah posisinya dengan menekan tubuh sekretaris wanita pertamanya.

Benar, Regianis bahkan belum menjadi karyawannya selama sehari tetapi telah menarik perhatian Gerand begitu cepat.

Jika biasanya para wanita yang datang sendiri dengan suka rela, maka kini Gerand harus berusaha untuk sampai pada situasi ini.

Regianis adalah orang yang berbeda hingga Gerand harus menyusun rencana.

"Terlalu manis, aku pasti tidak akan membuatmu menyesal, sayang."

Setelah Gerand mengatakan itu, dalam satu gerakan Regi berhasil membuat Gerand kalah.

Perubahan posisi terjadi dengan sangat cepat.

Regi, yang belum pernah berhubungan dengan pria mana pun sebelumnya, bertingkah seperti wanita jalang profesional.

"Maaf Pak, yang harus kita lakukan sekarang adalah membahas kesepakatan. Bukan bercinta, jadi tolong tahan nafsumu," ucap Regi sambil mengusap dada telanjang bosnya.

Ini bukanlah penurunan harga diri, akan tetapi rencana yang telah disusun dengan baik. Seorang yang perfeksionis seperti Regi terbiasa melakukan sesuatu dengan perencanaan yang matang.

Bahkan untuk membalas pun harus dengan cara yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya. Walaupun itu harus dengan bertingkah seperti wanita jalang atau gadis rendahan.

Tak masalah, orang gila seperti Gerand memang harus mendapat perlakuan khusus untuk menjinakkannya.

Atas nama orang tua yang membawa Regi ke dunia ini, dia tidak akan kalah begitu saja. Regi akan memastikan hal tersebut.

"Ayo sayang, kamu sudah memancing sesuatu. Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja," kata Gerand yang ingin meraih tengkuk Regi untuk menyatukan bibir mereka.

Hanya saja Regi langsung menutup mulut Gerand dengan satu jari. Dia juga dengan mudah menahan tarikan Gerand.

Jangan mengira bahwa Regi itu kasar, tapi yang dia lakukan adalah dengan lembut meremas alat kelamin atasannya.

Suara erangan menguasai ruangan.

Senyum miring dari Regi muncul setelah itu.

"Ayolah sayang, kamu benar-benar menyiksaku," bisik Gerand.

Tak disangka Regi langsung bangkit dari atas tubuh Gerand dan memandang lurus.

"Maaf Pak, yang harus kita lakukan sekarang adalah bicara bukan bercinta. Bukankah tidak ada hubungan seksual di antara kita?"

Gerand juga bukan orang bodoh. Untuk mendapatkan hal-hal yang dia inginkan dari seseorang seperti Regianis, Gerand harus berusaha lebih keras.

Regi bukanlah orang yang mudah seperti yang perempuan lain yang temui selama ini.

Dan itu pun membuat Gerand semakin merasa tertantang.

Sesuatu yang mudah sudah tidak asing lagi bagi Gerand, untuk itu dia ingin mencari sesuatu yang baru.

Regianis adalah orang yang tepat untuk itu.

"Baiklah. Di mana Anda ingin Nona, kertas atau sesuatu?" kata Gerand, yang pergi mengambil file kosong untuk isi perjanjiannya dengan Regi, sekretaris barunya.

"Apakah saya harus tinggal dengan Anda, Sir, seperti sugar daddy?"

Gerand segera tersenyum pada pertanyaan frontal tetapi tampak tidak bersalah. Terlepas dari perilaku Regi, dia masih tidak bisa menyembunyikan nada polosnya.

Gerand tidak salah memilih sasaran.

Saat menoleh, Gerand melihat orang itu sedang menatap datar dengan sudah menggunakan selimut.

Kali ini karena suatu alasan, Gerand segera menghela nafas lega. Setidaknya dia tidak harus melihat pemandangan erotis yang akan membuatnya kehilangan kendali.

Entah kenapa, segala yang dimiliki Regi selalu bisa membuat Gerand yang sudah sering masuk lubang perempuan menjadi sangat terangsang.

Dengan begitu harusnya seorang Gerand tampak biasa saja.

"Apa kau mau?" tanya Gerand.

Kali ini dia menggunakan sapaan biasa lagi. Tidak seformal beberapa waktu lalu. Perubahan kata sapaan sering terjadi di antara keduanya.

"Aku, tentu saja tidak. Tidak akan pernah mau. Tapi ya, jika kamu menginginkan itu, apa yang bisa ku lakukan? Menolak? Kurasa tidak... kamu jangan mengira aku bodoh, jadi aku akan lebih berhati-hati maka keputusanku adalah bentuk kehati-hatian juga,” ucap Regi datar.

Wajah dan nada wanita itu datar tanpa minat.

Melihat ini, Gerand langsung tersenyum. Memang, ternyata kalau masuk lebih dalam sebuah Regianis malah lebih menarik.

"Menurutku kau tidak sepolos kelihatannya. Benar, aku baru saja akan mengatakan itu. Tinggallah bersamaku tuan putri, aku akan menjadikanmu malaikat di rumahku nanti," kata Gerand dengan senyum culas.

"Saya bukan wanita yang mudah tergoda maupun perempuan penggoda untuk mendapatkan perhatian Pak.. Anda terlalu dangkal jika berpikir demikian," jawab Regi sambil menatap Gerand.

"Aku tidak ingin itu hanya di bawah kontrak. Sugar Daddy, tch. Kamu sangat dangkal jika berpikiran begitu. Aku ingin kamu menikah denganku. Tapi, bukan pernikahan sialan yang akan menghancurkan hidupku jika kamu sudah terlibat dalam suatu perjanjian. Aku pasti akan kehilangan banyak hal tanpa menyadarinya, apalagi jika itu berurusan denganmu. Keperawanan adalah hal yang tidak lagi menarik. Pada akhirnya aku akan menjadi sampah yang dibuang saat kamu tidak membutuhkannya lagi."

Gerand tanpa sadar berkedip berulang kali. Dia tidak pernah berpikir bahwa seorang wanita akan memintanya untuk menikah. Apalagi karyawannya itu sendiri.

Apa yang dia pikirkan sebelumnya adalah bermain dan bersenang-senang. Lalu sekarang malah menikah?

Gerand rasanya  benar-benar ingin tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha, apakah kamu mabuk, Miss Regianis?" tanya Gerand, masih tertawa terbahak-bahak.

Saking begitu kerasnya sampai membuat pemuda tersebut menangis.

Seorang Regianis ternyata sangat mengejutkan. Baru kali ini seorang Gerand Yosefa tertawa dengan keras dan selebar ini.

Lega dan menyenangkan. Jadi tawa itu bukan untuk meremehkan akan tetapi karena ada yang lucu.

Bukan keimutan yang dibuat-buat, sungguh wajar saja karena ada yang lucu.

Sementara Regi sendiri hanya menatap seperti biasa, datar.

“Saya benar-benar gila Pak. Ya atau tidak. Kalau begitu saya akan tinggalkan tempat ini. Meski begitu, saya juga punya koneksi, jadi jangan remehkan saya. Jika bukan dari seseorang yang berkuasa, saya memiliki seseorang untuk dimintai bantuan dan Anda juga tidak akan pernah bisa menebaknya."

Ekspresi Regi masih seperti biasa. Dia serius tentang koneksi, Regi sama sekali tidak mengada-ada.

Gerand langsung terdiam. Benar kata Regi, karena kepintarannya banyak orang yang sudah mengenalnya.

Apalagi dengan sikap Regi yang mengalir. Bahkan sejak kuliah, dia sudah memiliki banyak orang yang menyukainya.

Hanya saja karena dia tangguh baik fisik maupun hati, membuat orang yang suka itu pun jadi tak berani melakukan apapun.

Gerand mengetahui hal ini karena dia sudah lama mengincar orang yang menatap datar padanya saat ini.

"Oke, kamu ingin menikah, kalau begitu ayo kita lakukan," kata Gerand akhirnya.

Pilihan apa yang dia katakan?

Tidak ada yang akan tahu, hanya saja mereka saja yang akan tahu. Saya tidak tahu bagaimana itu berakhir, seorang Gerand telah membuat keputusan meskipun dia tidak pernah memikirkan hal tersebut sebelumnya.

Menjadi suami Regianis, Gerand menganggap itu bukan hal yang buruk. Sebaliknya, dia akan menjadi CEO dan suami fenomenal sepanjang masa.

Begitu pula dengan Regi yang telah memikirkan hal-hal yang lebih menarik.

Kita lihat akan jadi apakah pernikahan tersebut. Sebuah keburukan atau kegilaan yang tiada habisnya.

*****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status